Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi demonstrasi (Unsplash.com/ Chris Slupski)

Jakarta, IDN Times - Ribuan orang melakukan demonstrasi di Yerevan, ibu kota Armenia, pada Kamis (9/5/2024). Mereka menuntut Perdana Menteri (PM) Nikol Pashinyan mengundurkan diri.

Demonstrasi dipimpin oleh Uskup Agung Bagrat Galstanyan yang berjalan sejauh sekitar 160 kilometer dari desa-desa dekat perbatasan dengan Azerbaijan menuju Yerevan. Mereka kemudian berkumpul di alun-alun Republic Square.

Akar masalah demonstrasi itu karena keputusan pemerintahan PM Pashinyan bulan lalu yang menyerahkan kendali desa-desa di perbatasan kepada Azerbaijan. Ini adalah buntut serangan kilat pasukan Baku pada September di Nagorno-Karabakh.

1. Pashinyan didesak untuk mundur

Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan (Twitter.com/Nikol Pashinyan)

Keputusan pemerintahan Pashinyan telah membuat marah banyak warga Armenia. Hampir 100 ribu orang protes pada keputusan itu bulan lalu. Kini protes kembali digelar melibatkan sekitar 10 ribu orang.

"Nikol Pashinyan, kami memberi Anda waktu satu jam untuk mengundurkan diri," kata Galstanyan, dikutip Reuters.

"Anda tidak lagi mempunyai otoritas di Armenia," tambahnya

Armenia dan Azerbaijan yang bertetangga, telah berperang dua kali sejak Uni Soviet runtuh. Kedua negara itu dulu merupakan bagian dari Soviet dan berebut klaim wilayah Nagorno-Karabakh. Wilayah itu diakui secara internasional milik Azerbaijan, tapi ditinggali oleh etnis Armenia.

2. Menjajaki cara memakzulkan Pashinyan

Editorial Team

EditorPri Saja

Tonton lebih seru di