Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi protes. (Unsplash.com/Emmanuel Ikwuegbu)

Jakarta, IDN Times - Lebih dari 2 ribu warga Angola, yang mendukung oposisi, turun ke jalan-jalan ibu kota Luanda pada Sabtu (24/9/2022). Mereka melakukan protes terkait dugaan kecurangan pemilu saat pemilu terjadi pada 24 Agustus. 

Demonstrasi itu diserukan oleh Persatuan Nasional untuk Kemerdekaan Total Angola (UNITA), partai oposisi utama yang menuduh Gerakan Rakyat untuk Pembebasan Angola (MPLA) yang saat ini berkuasa melakukan kecurangan dalam pemilu.

1. Banyak pengunjuk rasa merupakan kaum muda dan pengangguran

Ilustrasi unjuk rasa. (Unsplash.com/Emmanuel Ikwuegbu)

Melansir Reuters, UNITA merupakan mantan kelompok pemberontak yang melawan MPLA yang telah berkuasa selama hampir tiga dekade di Angola. Dalam unjuk rasa, partai oposisi menerima banyak suara dari para pemuda.

Banyak dari para demonstran merupakan kaum muda dan pengangguran, yang merasa dipinggirkan oleh MPLA dari kekayaan minyak milik negara. Minyak negara telah membuat  beberapa orang Angola menjadi kaya raya, sementara sebagian besar hidup dalam kemiskinan.

"Warga tidak bersama MPLA. Kami ingin mereka keluar!" teriak demonstran serempak.

Para demonstran juga ada yang membawa plakat bertuliskan slogan-slogan seperti "menghormati suara rakyat" dan mengibarkan bendera UNITA.

Massa kemudian mengambil alih Lapangan Kemerdekaan, tempat pendukung MPLA mengadakan pertemuan dan pesta kemenangan.

Protes pada Sabtu berlangsung damai, tapi ada kekhawatiran bahwa kemarahan dan frustrasi dari para pemuda dapat dengan cepat berubah menjadi kekerasan.

2. Berikut hasil pemilu

Editorial Team

Tonton lebih seru di