Jakarta, IDN Times - Ribuan warga Georgia, pada Kamis (28/11/2024), kembali mengadakan demonstrasi akbar menolak putusan Perdana Menteri (PM) Georgia Irakli Kobakhidze yang resmi menangguhkan aksesi negaranya di Uni Eropa (UE) hingga 2028.
Dalam sebulan terakhir, situasi di Georgia terus memanas di tengah dugaan kecurangan pemilu parlemen yang memenangkan Partai Georgian Dream. Lembaga survei asal Amerika Serikat (AS) pun melihat adanya kejanggalan dalam hasil perhitungan suara.