Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pengadilan Georgia Tolak Akui Hasil Pemilu di Puluhan TPS

ilustrasi bendera Georgia (facebook.com/sssgeo)

Jakarta, IDN Times - Pengadilan Georgia, pada Selasa (5/11/2024), menolak mengakui hasil perhitungan pemilu parlemen di 30 tempat pemungutan suara (TPS) di Tetritskaro dan Tsalka. Pihaknya menilai ada bukti kuat praktik kecurangan di puluhan TPS tersebut. 

Pekan lalu, dua lembaga survei Amerika Serikat (AS) mengungkap kejanggalan hasil perhitungan suara pemilu parlemen di Georgia. Edison Research mengatakan, Partai Georgian Dream sebenarnya hanya memperoleh 41 persen suara, bukan 54 persen. 

1. Tuntut semua hasil pemilu di area dengan sistem elektronik ditolak

Tuntutan menolak hasil perhitungan suara pemilu ini disuarakan oleh organisasi Georgian Young Lawyers Association (GYLA) pada pekan lalu di area yang sudah menggunakan sistem pemungutan suara elektronik.

Namun, dari tuntutan ini hanya hakim di Tetritskaro dan Tsalka yang bersedia menolak hasil tersebut. Sementara, hakim di ibu kota Tbilisi dan beberapa distrik lain di Georgia membantah klaim kecurangan tersebut dan tidak bersedia menolak hasil perhitungan suara. 

Melansir Jam News, perwakilan GYLA mengatakan bahwa putusan Hakim Vladimir Khuchua ini termasuk langka. Pihaknya mengungkapkan, putusan ini setidaknya menunjukkan memang ada kecurangan dalam pemilu di Georgia. 

"Otoritas Georgia mungkin akan menantang putusan ini, tapi bukti ini tidak akan mengubah fakta bahwa beberapa pengadilan memang mengakui bahwa kerahasiaan dari proses pemungutan suara sudah dilanggar," terangnya. 

2. Demonstran tuntut Pengadilan Tbilisi tolak hasil pemilu

Pada Rabu (6/11/2024), ratusan orang sudah berkumpul di depan Pengadilan Tbilisi untuk menyuarakan penolakan putusan soal pemilu. Namun, demonstran, termasuk perwakilan partai oposisi dilarang masuk ke dalam gedung untuk menyuarakan aksi protesnya. 

Menanggapi hal ini, Presiden Georgia Salome Zourabichvili memprotes otoritas setempat yang seharusnya memperbolehkan demonstran masuk untuk menyuarakan protesnya kepada pihak pengadilan. 

"Pengadilan Tbilisi menolak beberapa partai politik oposisi masuk ke dalam gedung di mana kecurangan dalam pemilu ini diadili! Ini adalah keadilan yang seharusnya dilihat dan diterapkan oleh Partai Georgian Dream," ungkap Zourabichvili, dilansir RFE/RL.

Pemimpin Koalisi Perubahan, Nika Melia mengatakan bahwa demonstrasi kali ini bertujuan untuk menyuarakan pemilu ulang di Georgia. Ia menyebut dalam beberapa hari ke depan akan ada demonstrasi besar di jalanan Tbilisi. 

3. Greta Thunberg ikuti demonstrasi menolak hasil pemilu di Tbilisi

Pada Senin (4/11/2024), aktivis lingkungan asal Swedia, Greta Thunberg ikut serta dalam demonstrasi di Georgia. Ia pun menyatakan dukungan dan solidaritas terhadap seluruh aktivis dan warga Georgia. 

"Saya di sini untuk mengekspresikan dengan pendukung dan solidaritas saya kepada semua aktivis dan penduduk Georgia yang datang untuk mempertahankan hak-hak fundamentalnya, seperti kebebasan, keadilan, dan demokrasi," tuturnya, dikutip Politico

Thunberg mengatakan, situasi di Georgia cukup mengkhawatirkan dan terus mengarah pada autoritarianisme. Ia pun kagum dengan rakyat Georgia yang berani turun ke jalan dan menggunakan hak untuk demonstrasi di tengah tekanan hebat dari otoritas. 

Dalam demonstrasi itu, Thunberg juga mengenakan keffiyeh sebagai bentuk solidaritas kepada warga Palestina yang menderita imbas serangan militer dan okupansi di Israel. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us