Iran Klaim Serangan ke Israel Melebihi Ekspektasi

Iran mengirimkan sejumlah rudal ke Israel

Jakarta, IDN Times - Panglima Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), Hossein Salami, mengklaim serangan yang dilakukan pihaknya ke Israel melebihi ekspektasinya. Hal itu didasari dari dampak serangan Iran ke Israel yang membuat banyak pihak ketar-ketir.

"Orang-orang yang tinggal di wilayah pendudukan, pejabat Zionis, teroris serta tentara pendudukan rezim Zionis dan Amerika Serikat, memiliki pemahaman yang lebih baik tentang dampak serangan ini sekarang," kata Salami, dikutip Al-Jazeera, Minggu (14/4/2024).

1. Serangan Iran mampu menembus pertahanan Israel

Iran Klaim Serangan ke Israel Melebihi EkspektasiIran luncurkan penyerangan udara ke langit Israel dengan drone. (x.com/clashreport/subodhrebel)

Salami menyatakan AS dan Prancis memberikan perlindungan udara bagi Israel di Irak, Yordania, bahkan sebagian Suriah. Namun, serangan drone, rudal jelajah, dan balistik Iran, berhasil menembus lapisan pertahanan yang dibentuk AS serta Prancis tersebut.

Salami mengklaim, serangan Iran bisa lebih dahsyat ke Israel. Namun, Iran hanya melancarkan serangan sesuai dengan yang dilakukan Israel terhadap konsuler kedutaan besarnya di Suriah.

"Kami bisa melancarkan serangan yang jauh lebih besar. Tapi, kami membatasinya pada kemampuan yang digunakan rezim Zionis untuk menyerang konsulat Iran demi membunuh komandan kami tercinta," ujar Salami.

Baca Juga: AS Bantu Pertahanan Israel, tetapi Tak Ikut Serang Iran

2. Tidak akan ada serangan lagi dari Iran jika Israel tidak membalas

Iran Klaim Serangan ke Israel Melebihi EkspektasiIran luncurkan penyerangan udara ke langit Israel dengan drone. (x.com/clashreport/DeSi__kaTTa)

Kesuksesan serangan Iran ke Israel juga diklaim langsung oleh Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mohammad Bagheri. Bahkan, Bagheri memastikan Iran tidak akan melancarkan serangan lagi jika Israel tidak membalas.

Dia menyatakan serangan Iran pada Sabtu (13/4/2024) malam tidak menargetkan warga sipil atau infrastruktur penunjang ekonomi, melainkan berfokus pada aset militer Israel, khususnya pangkalan intelijen Gunung Hermon yang digunakan untuk memfasilitasi serangan terhadap konsulat Iran di Suriah.

Selain itu, serangan Iran juga menargetkan Pangkalan Udara Nevatim Gurun Negev yang jadi tempat jet tempur Israel meluncur sebelum menyerang konsulat Iran di Suriah.

"Keduanya telah hancur," kata Bagheri.

Bagheri memperingatkan Israel, Iran mampu melancarkan serangan puluhan kali lebih kuat dari yang telah dilakukan.

3. Israel tuding Iran sebagai negara teror

Iran Klaim Serangan ke Israel Melebihi Ekspektasinegara iran (europarl.europa.eu)

Di sisi lain, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengatakan pihaknya mampu menghalau kiriman rudal Iran dengan baik. Serangan tersebut diklaim Gallant jadi bukti Iran merupakan negara teror.

"Serangan Iran diblokir dengan cara yang paling mengesankan, bersama dengan mitra kami, Amerika Serikat dan lainnya. Seluruh dunia hari ini melihat siapa Iran, negara teror," ujar Gallant.

Serangan yang dikirimkan pada Sabtu malam waktu setempat (13/4/2024), menandai pertama kalinya Iran melancarkan serangan militer langsung terhadap Israel. Meskipun, ada permusuhan selama beberapa dekade sejak Iran melakukan Reformasi Islam pada 1979.

Serangan yang dilancarkan Iran kurang dari dua minggu setelah Israel menyerbu konsulat di Suriah. Akibat serangan itu, dua jenderal Iran tewas.

Baca Juga: Israel Ngadu ke Dewan Keamanan PBB Minta Iran Dihukum

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya