Dikira Latihan, Tentara Turki Mengaku Tak Tahu Mereka Dimanfaatkan untuk Kudeta

Aksi ini telah menelan korban sebanyak 265 orang

Upaya penggulingan pemerintahan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan oleh sekelompok militer akhirnya telah berhasil digagalkan. Sebanyak 3.000 tentara yang diduga terlibat upaya kudeta militer juga telah ditangkap Pemerintah Turki.

Dilansir Reuters.com, sejumlah tentara yang ditangkap atas tuduhan kudeta mengaku tidak tahu bahwa mereka berupaya mendongkel kekuasaan Erdogan. Para tentara mengaku mengira sedang melakukan latihan militer. Namun, mereka baru saja menyadari apa yang terjadi saat dihadang masyarakat yang menolak kudeta.

Dikira Latihan, Tentara Turki Mengaku Tak Tahu Mereka Dimanfaatkan untuk Kudetavoaindonesia.com

Sebelumnya, Perdana Menteri Turki Binali Yildirim melaporkan bahwa sebanyak 2.893 prajurit dan perwira telah ditahan atas dugaan upaya kudeta. Sebanyak 678 tentara dan 10 perwira yang dipimpin seorang kolonel juga ditahan saat berusaha menguasai Bandara Internasional Ataturk.

Aksi ini telah menelan korban sebanyak 265 orang tewas dalam upaya kudeta yang digagalkan dalam semalam itu, 104 korban yang termasuk di dalamnya adalah pendukung kudeta. Adapun 1.440 orang terluka di ibu kota Ankara dan Istanbul.

Dikira Latihan, Tentara Turki Mengaku Tak Tahu Mereka Dimanfaatkan untuk Kudetavoaindonesia.com

Turki menuding Fethullah Gulen (75), seorang ulama Turki yang menetap di Amerika, sebagai dalang upaya kudeta. Gulen dahulu adalah sekutu dekat Presiden Recep Tayyip Erdogan. Namun, keduanya berseberangan pandangan dalam beberapa tahun terakhir usai Erdogan mencurigai Gulen akan menggulingkannya dari kekuasaan.

Namun, tuduhan ini disangkal oleh Gulen dalam pernyataannya yang mengatakan bahwa dirinya mengutuk sekeras-kerasnya percobaan kudeta di Turki. Dia juga mendoakan Turki serta rakyatnya supaya situasi ini dapat diselesaikan dengan cepat dan aman.

Baca Juga: Kenapa di Negara Seindah Perancis Kerap Terjadi Serangan Teror?

Upaya pembersihan terus dilakukan.

Dikira Latihan, Tentara Turki Mengaku Tak Tahu Mereka Dimanfaatkan untuk Kudetaliputan6.com

Pemerintah Turki terus melakukan upaya signifikan untuk memperluas operasi pembersihan dengan memburu tersangka yang mendukung upaya kudeta. Para pendukung Presiden Recep Tayyip Erdogan berkumpul di kediamannya di Kota Istanbul ingin agar pemerintah memberlakukan hukuman mati kepada pelaku usaha kudeta yang terlibat. Pasalnya mereka takut kelompok pemberontak akan melakukan kehancuran di tubuh militer dan dikhawatirkan virus tersebut akan berkelanjutan tersebar dalam lembaga bersangkutan.

Erdogan meminta para pendukungnya tetap berada di jalanan hingga hari Jumat ini atau selambat-lambatnya malam Sabtu untuk menunjukkan kesatuan mereka menentang upaya meruntuhkan pemerintah. Gambar di media sosial menunjukkan tentara yang ditangkap setengahnya hanya berpakaian dalam, diborgol dan diperintahkan berbaring di atas lantai di sebuah gedung olahraga di Ankara.

Komandan kudeta ditangkap.

Dikira Latihan, Tentara Turki Mengaku Tak Tahu Mereka Dimanfaatkan untuk Kudetavoaindonesia.com

Jendral Akin Ozturk adalah salah satu komandan yang ikut dituduh berkhianat, dikabarkan sempat berdinas di Kedutaan Besar Turki di Tel Aviv, Israel dari mulai 1998 hingga 2000. Usai bekerja di militer, pria berusia 64 tahun ini diangkat menjadi Komandan Angkatan Udara (AU) Turki.

Jenderal Ozturk dikabarkan mengundurkan diri dari jabatannya (sebagai komandan AU) pada 2015. Namun, dia tetap berdinas di dalam Dewan Agung Militer Turki. Kejaksaan Turki telah mengumumkan Jenderal Ozturk bersama lima rekannya akan dijatuhi dakwaan melakukan pengkhianatan. Sementara itu, Perdana Menteri Turki, Binali Yildrim menuturkan bahwa para otak kudeta tersebut tidak akan dijatuhi hukuman mati sebab hukuman mati dilarang oleh konstitusi Turki.

Baca Juga: Berita Terkini Upaya Kudeta di Turki: Seperti Apa Kronologinya?

Topik:

Berita Terkini Lainnya