2 Mahasiswa yang Ditahan di Turki Akhirnya Dibebaskan!

Dwi Puspita Ari Wijayanti dan Yumelda Ulan Afrilian

Pemerintah Turki akhirnya membebaskan dua Warga Negara Indonesia (WNI) yang ditangkap karena dituduh terlibat dengan organisasi yang dipimpin Fethullah Gullen. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa kedua WNI yang berstatus mahasiswi tersebut saat ini telah diserahkan ke perwakilan pemerintah Indonesia di Ankara, Turki.

Dilansir BBC.com, Retno juga menambahkan bahwa kedua WNI tersebut telah tiba di Wisma Indonesia di Ankara pada Kamis 25 Agustus 2016 malam sekitar pukul 23.00 WIB.

2 Mahasiswa yang Ditahan di Turki Akhirnya Dibebaskan!llustrasi - metrotvnews.com

Baca Juga: Berita Terkini Upaya Kudeta di Turki: Seperti Apa Kronologinya?

Dua mahasiswi yang berasal dari Demak dan Aceh tersebut sebelumnya tinggal di rumah yang dikelola oleh yayasan milik Fethullah Gulen di Kota Bursa, Turki. Pemerintah setempat menuding Fethullah sebagai pihak yang melakukan percobaan kudeta pada bulan Juli lalu. Kedua WNI tersebut dianggap sebagai bagian dari Fethullah dan ditahan oleh aparat keamanan Turki sejak 11 Agustus 2016 lalu.

Kedua mahasiswi tersebut bernama Dwi Puspita Ari Wijayanti dan Yumelda Ulan Afrilian.

2 Mahasiswa yang Ditahan di Turki Akhirnya Dibebaskan!ilustrasi - okezone.com

Sebelumnya, Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia (PWNI) Lalu Muhammad Iqbal menyampaikan desakan agar otoritas Turki menjelaskan alasan dari penangkapan itu. Diperoleh penjelasan bahwa semula kedua mahasiswa itu tidak termasuk target penangkapan.

Fethullah Gulen sendiri merupakan sosok yang disebut pemerintah Turki mendalangi kudeta pada Juli lalu. Kedua mahasiswi yang bernama Dwi Puspita Ari Wijayanti dan Yumelda Ulan Afrilian itu telah diserahkan oleh Jaksa Penuntut Umum kepada pejabat konsuler Kedutaan Besar RI yang datang ke kota Bursa.

2 Mahasiswa yang Ditahan di Turki Akhirnya Dibebaskan!netz.id

Mereka dalam keadaan sehat meski tampak kelelahan. Keduanya sudah sempat berbicara langsung dengan orang tua masing-masing melalui telepon. Hal tersebut diungkapkan oleh Duta Besar RI di Ankara, Wardana.

Kedua mahasiswi itu ditangkap di sebuah rumah yang dikelola oleh yayasan asal Turki bernama Pacific Countries Social and Economic Solidarity Association atau PASIAD. Oleh pemerintah Turki, yayasan tersebut dituding sebagai salah satu organisasi bentukan pengikut Fethullah Gulen.

Awalnya keduanya bukan target aparat keamanan.

2 Mahasiswa yang Ditahan di Turki Akhirnya Dibebaskan!metrotvnews.com

Awalnya kedua mahasiswi bukan target aparat keamanan, namun karena berada dalam satu rumah dengan beberapa orang yang menjadi target, keduanya ikut ditangkap. Dalam proses penahanan itulah baru diketahui kedua mahasiswi itu tidak terkait dengan Fethullah Gulen. Hanya saja mereka menerima beasiswa dari Yayasan PASIAD.

Belajar dari kasus tersebut, KBRI Ankara menghimbau mahasiswa dan pelajar Indonesia untuk menghindari kontak dengan figur-figur yang terafiliasi dengan Fethulah Gullen dan segera keluar dari fasilitas-fasilitas yang dikelola oleh kelompok-kelompok yang terkait dengan ulama tersebut.

Wardana mengatakan sebanyak 35 pelajar dan mahasiswa penerima beasiswa dari Yayasan PASIAD ditampung di kediaman Duta Besar RI Ankara. Selain alasan keamanan, para WNI ditampung karena mereka sudah tidak lagi menerima uang beasiswa dari Yayasan PASIAD.

Di Indonesia, Kedutaan Besar Turki di Jakarta mengumumkan bahwa PASIAD terkait dengan Fethullah Gulen dan meminta sembilan sekolah yang tersebar di Indonesia ditutup karena bekerja sama dengan PASIAD.

Baca Juga: 10 Alasan Kenapa Kamu Harus Menjelajahi Turki Tahun Ini.

Topik:

Berita Terkini Lainnya