ISIS Ledakkan Bom di Pertandingan Sepak Bola, 29 Orang Tewas!

Sebuah serangan bom bunuh diri terjadi di sebuah stadion sepak bola di selatan Baghdad, Irak. Entah apa yang dipikirkan sang pelaku, dia tiba-tiba meledakkan diri di tengah kerumunan penonton pertandingan sepak bola di dekat kawasan Iskandariah. Sebuah tempat yang berjarak 40 kilomter dari ibu kota Irak.

Kronologi bom tersebut bermula sesaat setelah baru saja prosesi penyerahan piala kepada para pemenang pertandingan sepak bola. Setelah itu, pelaku bom bunuh diri meledakkan diri di tengah kerumunan. Tercatat sebanyak 29 orang tewas dan lebih dari 50 orang terluka dalam aksi bom bunuh diri ini. Pihak medis telah mengkonfirmasi jumlah korban yang tewas cukup banyak dan kemungkinan besar jumlahnya akan bertambah.

Walikota Irak dan anak-anak muda menjadi korban.

Dalam peristiwa ini, Wali Kota Ahmed Shaker termasuk salah satu dari korban tewas. Kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Semuanya terjadi saat penonton, ofisial dan pasukan keamanan yang semuanya berkumpul setelah pertandingan.

Wali kota meninggal di rumah sakit akibat luka berat yang dialaminya dalam ledakan tersebut. Selain itu, salah satu pengawalnya dan paling tidak lima petugas keamanan juga tewas akibat ledakan yang tak terduga ini.

Baca Juga: Pesan Terakhir Pelaku Bom Brussels Sebelum Meledakan Diri.

Pelaku bom bunuh diri menyusup di kerumunan untuk mendekat ke tengah acara dan meledakkan diri ketika wali kota sedang menyerahkan piala kepada para pemain.

Kelompok ISIS segera merilis pernyataan di media sosial dan mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut dengan mengunggah foto orang yang mereka sebut sebagai pelaku bom bunuh diri. Dalam media sosial tersebut, ISIS mengatakan:

“Pejuang kami masuk ke kerumunan mereka sampai dia meledakkan sabuknya dan membuat mereka hancur berkeping-keping."

Pelakunya merupakan seorang remaja yang bernama Saifullah al-Ansari. Dia mengenakan sorban hitam dan mengacungkan jari telunjuk kanan. Seorang saksi yang bernama Haidar Kadhem yang selamat dari kejadian mengerikan ini menceritakan kisahnya.

Kala itu dia berada 50 meter dari titik ledakan. Tiba-tiba suara dentumannya amat keras terjadi. Sebagian besar dari mereka yang terkena dampak ledakan adalah anak-anak muda. Haidar melihat mereka semua bergelimpangan di lapangan, ada yang langsung meninggal, ada yang minta tolong. Semua benar-benar mengerikan.

Baca Juga: Kisah Sopir Taksi Pengantar 3 Pelaku Bom Brussels ke Bandara.