Ajang Miss Universe di Filipina Jadi Sasaran Baru Serangan ISIS

Acara ini dinilai mengancam moral masyarakat

Beberapa waktu lalu kelompok militan ISIS menyatakan berdirinya kekhalifan mereka di Filipina. Diduga salah satu militan yang ikut deklarasi tersebut adalah seorang warga negara Indonesia (WNI). Melalui selnya di Filipina, ISIS menyerukan perang di Asia Tenggara.

Dilansir Fox News, kini sel ISIS di Filipina merilis sebuah video ancaman serangan teror selama penyelenggaraan kontes kecantikan Miss Universe. Negeri Lumbung Padi ini dijadwalkan menjadi tuan rumah ajang pencarian perempuan tercantik sejagad itu pada Januari 2017.

Ajang Miss Universe di Filipina Jadi Sasaran Baru Serangan ISISstraitstimes.com

Baca Juga: Natasha Manuella, Wiraswasta Muda dan Cantik yang Jadi Pemenang Miss Indonesia 2016.

Kelompok Intelijen Independen, SITE Intel Group menyatakan bahwa ISIS di Filipina mengunggah video cara pembuatan sabuk peledak dan menyerukan pembuatan bom untuk Miss Universe.

Video tersebut berisikan ajakan kepada siapapun yang ingin menjadi martir dan bisa melakukan serangan, hendaknya melakukan serangan teror di ajang itu. Kendati keaslian video tersebut masih belum dapat dipastikan, ancaman dari ISIS akhir-akhir ini tidak boleh disepelekan. Pasalnya jumlah ancaman kian meningkat di Filipina.

Selain itu, kelompok Abu Sayyaf dari Filipina juga menyatakan kesetiaan kepada kelompok militan di Irak dan Suriah tersebut. Abu Sayyaf selama ini terkenal dengan aksi penyanderaannya, terutama kepada puluhan WNI di Laut Sulu.

Serangan diduga akan dilancarkan pada Januari 2017.

Ajang Miss Universe di Filipina Jadi Sasaran Baru Serangan ISIStimeinc.net

Kontes Miss Universe ini dijadwalkan pada bulan Januari 2017 di Filipina. Sebelumnya di negara yang sama, kontes ini pernah diadakan terakhir pada tahun 1994. Kontes, yang menyatukan perempuan dari seluruh dunia ini didirikan pada tahun 1952 oleh Pacific Knitting Mills, sebuah perusahaan pakaian yang berbasis di California.

Baru-baru ini, Donald Trump membeli seluruh saham dari Miss Universe Organization dari NBC pada bulan September 2015. Tiga hari setelahnya, dia menjual seluruh sahamnya kepada William Morris.

Ancaman yang sama pernah terjadi sebelumnya.

Ajang Miss Universe di Filipina Jadi Sasaran Baru Serangan ISISyoutube.com

Sebelumnya pada Bulan September 2015, banyak laporan masuk dari penyelenggara kontes kecantikan di Irak. Mereka mendapat protes dari para pemuka agama dan pemimpin suku konservatif yang menyebut kontes semacam ini tidak Islami dan mengancam moral masyarakat.

Setidaknya sudah ada dua kontestan yang mengundurkan diri setelah mendapat ancaman pembunuhan. Penyelenggara pun juga membatalkan seksi baju renang dalam kompetisi itu dan menunda penayangan acara final di televisi untuk menangkis kritik.

Ratu kecantikan pertama yang mendapat mahkota Miss Irak adalah Shaymaa Qasim Abdelrahman. Dia mengaku mendapat ancaman telepon bahwa dia akan diculik jika menolak bergabung dengan ISIS. Shaymaa menerima ancaman tersebut usai memenangi kontes kecantikan yang digelar di negara tersebut.

Kendati demikian, perempuan berusia 20 tahun asal Kirkuk itu mengaku tidak tertekan oleh ancaman tersebut dan tidak menghentikan langkahnya untuk melaju dalam ajang Ratu Kecantikan tersebut.

Baca Juga: 15 Fakta Tentang Maria Harfanti, Juara Ke-3 Miss World 2015, yang Belum Kamu Ketahui.

Topik:

Berita Terkini Lainnya