Malware Banking Trojan, Kejahatan Cyber Paling Marak Di Singapura
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat ini, kejahatan cyber makin marak terjadi. Semakin canggihnya teknologi membuat banyak orang dengan mudah meretas akun orang lain. Bahkan ada juga yang menciptakan malware-malware baru berbahaya. Ternyata, negara yang paling banyak menjadi korban para hacker adalah Singapura.
Target utama para pelaku adalah layanan dan perusahaan banking. Mereka menggunakan malware berjenis Banking Trojan atau nama kerennya disebut sebagai Trojan Perbankan.
Trojan Perbankan adalah sebuah malware yang ter-install secara otomatis di komputer atau Smartphone korban. Kemudian mereka akan bekerja secara otomatis untuk mengumpulkan transaksi keuangan, data pembayaran atas nama korban.
Editor’s picks
Serangan dari Trojan berjenis ini sangatlah berbahaya karena bisa menimbulkan kerugian yang sangat besar. Ditambah lagi, Singapura adalah negara yang paling banyak digunakan untuk aktivitas perbankan setiap hari. Menurut data yang berhasil dihimpun, 74 persen populasi warga di Singapura menggunakan transaksi perbankan melalui online menggunakan PC. Sementara itu 55 persen sisanya menggunakan ponsel mereka.
Dilansir Kaspersky Lab, (27/10), Singapura adalah negara yang mendapatkan serangan virus Trojan yang terbanyak. Ada sekitar 500 orang yang melaporkan telah diserang oleh malware ini. Selain Singapura, beberapa negara lain juga mengalami hal yang sama adalah Brazil, Swiss dan Hong Kong.