Pedro Luca, Manusia Purba yang Tinggal di Gua Selama 40 Tahun!

Seorang pria dari Argentina ini layak disebut sebagai manusia purba di abad 21. Pria bernama Pedro Luca ini tinggal di sebuah gua tinggi di pegunungan Tucuman selama 40 tahun masa hidupnya. Tentu saja dia tidak menggunakan listrik dan handphone.

Dilansir The Australian, sejak kecil, Pedro memang suka tinggal terisolasi di tengah alam. Selama empat dekade ini dia terbangun pukul 3 pagi dengan suara kokok ayam miliknya. Kemudian pria berumur 80 tahun ini juga menyalakan api dan memakan sarapannya yang tentu berbahan organik.

Selanjutnya Pedro akan mengambil senapan dan mulai berburu di gunung atau berjalan selama tiga jam ke San Pedro de Colalao. Kehidupan alami Pedro ini menjadi inspirasi dan legenda di daerahnya. Setiap dia turun dari gua, orang-orang pun akan menyambutnya. Dia tidak pernah merepotkan siapapun. Dia adalah orang baik. Hal tersebut diungkapkan oleh keponakannya yang bernama Juan Carlos.

Pedro mengaku lebih suka tinggal di alam liar dan memiliki keluarga dari para hewan. Dia memelihara 11 ayam dan dua kambing. Pedro dan peliharaannya biasa berkeliaran di hutan, namun kembali ke gua sebelum senja untuk menghindar dari hewan buas.

Baca Juga: 8 Monster Pra-sejarah yang Bikin Kamu Bersyukur Hidup di Zaman Modern.

Sebelumnya, Pedro sudah pernah bekerja sebagai pengangkut batu bara ke Bolivia. Pekerjaan tersebut dilakukannya sejak berusia 14 tahun. Sebulan sekali dia mengambil uang pensiunnya untuk membeli keperluan pribadi dan ternaknya. Sayangnya, meski ingin hidup sendiri, kini Pedro sering kedatangan turis dan murid dari sekolah-sekolah sekitar.

Bagaimana cara Pedro bertahan hidup?

Meski tanpa listrik dan air ledeng, pria berusia 79 tahun ini tinggal di dalam gua di pegunungan Argentina selama 40 tahun dengan santai saja. Dia mengandalkan kemampuannya berburu dan air yang mengalir dari anak sungai untuk bertahan hidup.

Setiap hari dia dibangunkan oleh suara ayam pada pukul 03.00 dini hari dan memulai harinya dengan membuat api. Pria ini menjadi legenda di San Pedro de Colalao dan warga kota setempat seringkali memberinya makanan dan suplai kebutuhan sehari-hari. Dia turun ke kota untuk membeli lilin, ragi dan jagung dengan menggunakan uang pensiun sebesar 100 – 200 dolar AS atau setara dengan 1,3 - 2,6 juta rupiah. Dia mengambil uang tersebut dari kantor pos. Satu-satunya peranti teknologi yang dimilikinya hanyalah sebuah radio bertenaga baterai yang sulit digunakan karena sinyal yang lemah di gunung.

Meski kulitnya tampak terpapar cuaca dan giginya banyak yang telah tanggal, Luca tampak jauh lebih muda dari usianya yang hampir mencapai 80 tahun. Terbukti setiap hari, pria tua itu menghabiskan tiga jam setiap harinya untuk berjalan dan memanjat sisi gunung untuk mencapai gua tempat tinggalnya.

Usianya sudah terlalu tua untuk menikmati dunia ini.

Pedro bercerita kalau sejak kecil memang telah dibesarkan di alam liar. Kakeknya yang mengajarkan dia untuk bertahan hidup di alam liar. Pedro menambahkan ada kalanya dia berpikir untuk mencoba melakukan perjalanan keliling dunia, namun dia tahu usianya sudah terlalu tua untuk itu.

Baca Juga: 8 Alasan Kenapa Jadi Single di Zaman Sekarang Itu Keren Banget!