Sosok Ini Menjadi Pemicu Putusnya Hubungan Arab Saudi dan Iran
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pada hari Minggu (3/1/2016) sebuah aksi penyerbuan oleh para demonstran terjadi di kedutaan Arab Saudi, Teheran, Iran. Kejadian ini membuat pemerintah Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran. Pihak Arab Saudi menarik para delegasinya. Hubungan kedua negara ini semakin memanas.
Dan ternyata kericuhan ini bermula dari keputusan Arab Saudi untuk mengeksekusi seorang ulama Syiah terkemuka bernama Nimr Al-Nimr. Keputusan ini memicu kemarahan kaum Syiah yang berada di Iran.
Lalu sebenarnya siapakah Nimr Al-Nimr?
Nimr yang bernama lengkap Nimr Baqr Al-Nimr adalah tokoh yang cukup populer di kalangan anak muda. Dia aktif dalam berbagai kegiatan politik dan pemberontakan sejak belia. Hal inilah yang membuatnya sering ditangkap oleh pihak berwenang di Arab Saudi. Bahkan dia juga pernah dipukuli di Mabahith pada tahun 2006.
Pada tahun 2009, dia sempat mengkritik pemerintahan Arab Saudi.
Dia menyayangkan ketidakadilan yang terjadi pada kaum Syiah di Arab Saudi. Kaum Syiah cenderung kurang dihormati. Hal inilah yang kemudian menimbulkan kontroversi dan pemerintah Arab Saudi meresponnya dengan menangkap Al-Nimr.
Editor’s picks
Tepat pada tanggal 8 Juli 2012 lalu, polisi Saudi menembak Al-Nimr di bagian kakinya. Para pengikut Al-Nimr yang tidak terima mencoba membalas serangan tersebut. Polisi pun tak punya pilihan selain mempertahankan diri dengan membalas serangan ini. Dalam aksi baku tembak dan protes penangkapan Nimr Baqr Al-Nimr, dua orang tewas yaitu Akbar Al-Shakhouri dan Mohamed Al-Felfel.
Lalu, tepat pada tanggal 15 Oktober 2014, Al-Nimr dijatuhi dengan hukuman mati oleh pengadilan Arab Saudi. Eksekusi hukuman mati tersebut dilaksanakan pada awal Januari tahun 2016.
Eksekusi mati yang menuai kritikan.
Iran adalah negara yang paling mengecam keras pelaksaan eksekusi ini. Pemerintah Iran yang didominasi oleh kaum Syiah atau negara pesaing Arab Saudi ini telah mewanti-wanti Arab Saudi agar membatalkan eksekusi tersebut. Jika tidak, Iran mengancam akan memberikan hukuman yang besar kepada Arab Saudi. Namun, nyatanya meski mendapatkan ancaman tersebut, Arab Saudi yang sebagian besar adalah kaum muslim Sunni tetap tak gentar. Eksekusi mati terhadap Nimr Baqr Al-Nimr tetap dilakukan.