WOW, CEO Google Makin Tajir Setelah Dapat Bonus Rp 1,32 Triliun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sepanjang tahun 2015 lalu, Google telah menggelontorkan dana kompensasi senilai 100,5 juta dolar AS atau sekitar 1,32 triliun rupiah untuk Chief Executive Officer (CEO) mereka, Sundar Pichai. Hal ini mengukuhkan Pichai sebagai pejabat korporat dengan bayaran tertinggi
Dilansir Dailymail.co.uk, (21/4), bayaran yang didapatkan Pichai ini sudah termasuk total gaji bulanan, bonus saham dan insentif lainnya. Setiap bulannya Pichai digaji 652.500 dolar AS atau sekitar 8,5 miliar rupiah. Sementara bonus sahamnya mencapai 100 juta dolar AS atau sekitar 1,3 triliun rupiah.
Keberuntungan tersebut tidak berpihak pada CEO Google sebelumnya, Eric Schmidt. Eric menjabat sebagai Direktur Utama Alphabet yang tak lain merupakan perusahaan induk Google. Dana kompensasinya menurun sejak tahun 2014 lalu.
Baca Juga: Batas Minimal KTP untuk Ahok Telah Terpenuhi, Apa Langkah Selanjutnya?
Eric hanya mendapatkan delapan juta dolar AS atau sekitar 105 miliar rupiah. Padahal jika ditelusuri lebih jauh, gaji bulanan Eric lebih tinggi ketimbang Pichai. Dia mendapatkan gaji 1,3 juta dolar AS atau 17 miliar rupiah. Bedanya, Eric tidak memperoleh jatah saham sama sekali sampai akhir 2015.
Sundar Pichai layak mendapatkan bayaran tinggi karena prestasinya.
Editor’s picks
Sosok Sundar Pichai memang layak dapat gaji tinggi karena prestasinya. Dia mulai hangat diperbincangan usai ditunjuk sebagai CEO baru Google. Dia pun menjadi orang India kedua yang memimpin perusahaan teknologi dunia setelah Satya Nadella yang menjadi CEO Microsoft sejak 4 Februari 2014.
Dia mengawali karir di Google pada tahun 2004. Saat itu, dia menjabat sebagai Product and Innovation Officer. Pria kelahiran Chennai, India, 12 Juli 1972 ini adalah alumni dari Stanford University dan University of Pennsylvania - The Wharton School yang merupakan salah satu universitas bergengsi anggota Ivy League.
Selama belajar di University of Pennsylvania, dia sukses menyabet gelar Siebel Scholar pada 2002. Gelar tersebut merupakan penghargaan bagi mahasiswa paling berbakat di 27 sekolah pascasarjana di bidang bisnis, ilmu komputer, bioteknologi dan ilmu energi di Amerika Serikat, Tiongkok, Perancis, Italia dan Jepang.
Karir Sundar Pichai yang cemerlang dan melesat menarik perhatian banyak orang-orang di luar Google. Misalnya Twitter yang pernah melakukan pendekatan terhadap dirinya. Namun, loyalitas Sundar Pichai memang hanya untuk Google. Dia pun menolak tawaran dari Twitter.
Microsoft pun juga pernah melakukan hal yang sama. Bahkan dia disebut-sebut sebagai orang yang potensial menggantikan CEO Microsoft, setelah Steve Ballmer mengumumkan pengunduran dirinya.
Baca Juga: Menlu Tegaskan Pemerintah Tidak Akan Bayar Tebusan Kepada Abu Sayyaf.