Terbang dari Singapura ke Australia, PM Israel Hindari Wilayah Udara Indonesia

Waktu tempuh menjadi lebih dari 11 jam

Rute teraneh diambil oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dalam perjalannya dari Singapura menuju Australia. Dia harus menjalani perjalanan yang lebih lama setelah pesawat yang digunakannya menghindari wilayah udara Indonesia.

Terbang dari Singapura ke Australia, PM Israel Hindari Wilayah Udara IndonesiaGetty Images via Independent.co.uk

Dikutip Washington Post, (23/2), Benjamin akan berkunjung selama empat hari ke Australia. Namun, rombongan PM Israel yang menggunakan maskapai El Al ini berangkat dari Singapura menuju Sydney dengan waktu tempuh lebih dari 11 jam.

Lama perjalanan ini tentu saja dianggap tak lazim karena umumnya perjalanan dari Singapura menuju Sydney hanya makan waktu sekitar 8,5 jam saja berdasarkan data situs FlightAware.

PM Netanyahu membenarkan berita pengalihan rute tersebut.

Terbang dari Singapura ke Australia, PM Israel Hindari Wilayah Udara IndonesiaMike Bowers/The Guardian

Berita ini kemudian dibenarkan oleh anggota rombongan PM Netanyahu. Pihaknya mengkonfirmasi tidak memperbolehkan maskapai El Al untuk melewati banyak negara berpenduduk mayoritas Muslim, yaitu Pakistan dan Indonesia. Hal ini terlepas dari posisi Indonesia dikenal sebagai negara yang sangat mendukung Palestina untuk merdeka.

Apalagi, pemerintah Indonesia juga tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Namun, hubungan kedua negara di bidang perdagangan dan pariwisata tetap terjalin dengan baik. Bahkan Indonesia memberlakukan kebijakan visa terhadap 85 negara, termasuk di Israel untuk mendongkrak angka kunjungan wisatawan asing di Indonesia. Kebijakan tersebut sudah diterapkan sejak Desember 2015 silam.

Baca Juga: Dianggap Mengganggu, Israel Akan Batasi Volume Suara Adzan. 

Hingga saat ini formalisasi hubungan resmi Israel-Indonesia tidak mendapatkan sambutan.

Terbang dari Singapura ke Australia, PM Israel Hindari Wilayah Udara IndonesiaWashington Post

Pada Maret tahun lalu PM Netanyahu sebenarnya sudah menawarkan formalisasi hubungan diplomatik antara Tel Aviv-Jakarta. Formalisasi tersebut berkaitan dengan besarnya peluang kerja sama bilateral dalam bidang teknologi.

Namun demikian, seruan formalisasi hubungan resmi Israel-Indonesia masih belum mendapat respon hingga saat ini. Pemerintah Indonesia menegaskan bahwa hubungan dengan Israel akan diformalisasi apabila Palestina telah merdeka.

Baca Juga: Pemerintah Israel Tuduh Palestina Terlibat dalam Tragedi Kebakaran Hebat. 

Topik:

Berita Terkini Lainnya