Wasil Ahmad: Bocah 10 Tahun yang Tewas Setelah Memimpin Pasukan Afghanistan Melawan Taliban

Apakah ini salah satu bentuk eksploitasi anak?

Di usianya yang masih 10 tahun, bocah bernama Wasil Ahmad tak menyangka bahwa dia harus ikut mengangkat senjata dalam perang yang terjadi antara Afghanistan melawan Taliban. Dalam usia muda, seharusnya dia bersekolah bukan melaju ke medan perang. Namun, kenyataan justru berkata ternyata lain. 

Wasil Ahmad: Bocah 10 Tahun yang Tewas Setelah Memimpin Pasukan Afghanistan Melawan TalibanSumber Gambar: mshcdn.com

Namun perjuangan bocah ini pun tak berlangsung lama. Dia meninggal dengan dua peluru yang bersarang di kepalanya pada saat keluar rumah untuk membeli sayur. Wasil ditembak di kota Tarinkot, ibu kota Provinsi Urozgan. Padahal dia baru saja beberapa bulan meninggalkan milisi dan mendaftar ke sekolah dasar kelas 4.

Bagaimana awal mula bocah ini bisa ikut berperang? 

Wasil Ahmad: Bocah 10 Tahun yang Tewas Setelah Memimpin Pasukan Afghanistan Melawan TalibanSumber Gambar: trbimg.com

Bocah ini menjadi tentara anak karena mengikuti jejak pamannya, Mullah Abdullah Samad. Samad sebelumnya adalah seorang komandan Taliban. Namun, dia memutuskan untuk keluar dan mendukung pasukan pemerintah. Samad memiliki 36 anak buah termasuk ayah Wasil.

Baca Juga: Kamu Tak Pantas Mengeluh Setelah Melihat Foto-Foto Tragedi Pengungsi Suriah Ini

Pemerintah Afghanistan kemudian menunjuk Samad sebagai komandan. Dia memimpin 70 anggota milisi Polisi Lokal Afghanistan di Distrik Khas Urozgan. Pasukan Samad menjadi garda depan pemerintah melawan Taliban. Sayangnya, dalam pertempuran ini, Samad kehilangan 18 anak buahnya, termasuk ayah Wasil.

Wasil Ahmad: Bocah 10 Tahun yang Tewas Setelah Memimpin Pasukan Afghanistan Melawan TalibanSumber Gambar: cbtsatic.com

Taliban telah mengepung pasukan Samad selama lebih dari dua bulan. Dalam pengepungan tersebut, Samad dan 10 anak buahnya mengalami luka akibat diserang oleh Taliban. Dia lalu menunjuk keponakannya, Wasil Ahmad untuk menjadi komandan pertahanan. Wasil pun bertempur dengan gagah berani.

Hingga akhirnya pengepungan oleh Taliban tersebut berakhir pada bulan Agustus. Pasukan Afghanistan dan NATO mengevakuasi Samad dan anak buahnya ke Tarinkot. Mereka disambut layaknya pahlawan. Wasil juga diarak oleh polisi mengelilingi kota Tarinkot.

Tapi kegembiraan itu tak berlangsung sama karena pada Senin (1/1) lalu. Waktu itu Wasil sedang berjalan keluar rumah. Tiba-tiba ada pria bersenjata yang mengendarai motor dan menembak kepalanya sebanyak dua kali. Wasil pun tewas bersimbah darah di tempat kejadian. Wasil dikubur di pemakaman Shahidano, Distrik Tarinkot. Dia pergi meninggalkan dua saudaranya.

Wasil Ahmad: Bocah 10 Tahun yang Tewas Setelah Memimpin Pasukan Afghanistan Melawan TalibanSumber Gambar: shawglobalnews.com

Kasus eksploitasi anak untuk perang tentu tidak seharusnya terjadi. Komisi HAM Afghanistan juga menyatakan keprihatinannya melihat banyak sekali anak yang dijadikan sebagai tentara. Baik itu oleh pemerintah Afghanistan maupun Taliban.

Bukankah di usia tersebut dia seharusnya bersekolah? Bukannya mengangkat senjata dan menantang maut di medan perang?

Baca Juga: 10 Topik Nggak Penting yang Biasanya Dijadikan 'Perang' Antar Haters Indonesia

Topik:

Berita Terkini Lainnya