3.500 Penumpang Grand Princess Tertahan di Kapal, 21 Positif COVID-19

Penumpang takut akan ada kasus Diamond Princess yang kedua

San Francisco, IDN Times - Kapal pesiar Grand Princess menghabiskan waktu beberapa hari di perairan internasional dekat California, Amerika Serikat, setelah satu penumpang dinyatakan meninggal akibat virus corona baru atau COVID-19 pada Rabu (4/3).

Pemerintah California melarang ada penumpang yang turun dari kapan tanpa menjalani tes terlebih dulu. Setelah tes berlangsung pada Kamis (5/3) dengan bantuan helikopter yang menjatuhkan alat-alatnya ke atas kapal, ditemukan ada 21 orang yang positif terinfeksi COVID-19.

1. Kapal akhirnya boleh bersandar di Oakland

3.500 Penumpang Grand Princess Tertahan di Kapal, 21 Positif COVID-19Kapal pesiar Grand Princess membawa penumpang yang dinyatakan positif terjangkit COVID-19 terlihat di Laut Pasifik di luar San Francisco, California, Amerika Serikat, pada 7 Maret 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Stephen Lam

Ada 3.500 orang dari 54 negara yang berada di atas kapal Grand Princess, termasuk 57 WNI yang menjadi Anak Buah Kapal (ABK). Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa pihaknya dan manajemen kapal sedang melakukan observasi terhadap mereka. "Sejauh ini dalam pantauan kita 57 dalam kondisi sehat," kata Retno pada Minggu (8/3).

Dilansir The Los Angeles Times, kapal tersebut akhirnya diizinkan berlabuh di Pelabuhan Oakland, California, dan dijadwalkan akan tiba pada Senin waktu setempat (9/3). Associated Press melaporkan Grand Princess hanya boleh bersandar selama masa penurunan penumpang. Setelahnya, kapal itu harus meninggalkan pelabuhan.

Kantor Layanan Darurat Gubernur California menyampaikan bahwa para penumpang yang memerlukan perawatan medis akan dibawa ke fasilitas kesehatan di negara bagian itu. Sedangkan warga yang tidak membutuhkannya harus menuju fasilitas isolasi federal untuk menjalani tes dan karantina.

Belum jelas bagaimana nasib warga negara lainnya, termasuk para ABK, yang dinyatakan masih sehat. Namun, Reuters mengabarkan bahwa pemerintah Kanada sudah menyiapkan satu pesawat khusus untuk membawa pulang warganya. Sesampainya di Kanada, mereka diwajibkan menjalani tes dan isolasi di Pangkalan Militer Trenton yang berlokasi di Ontario.

Baca Juga: WNI Kru Kapal Diamond Princess yang Sembuh akan Dipulangkan Perusahaan

2. Para penumpang khawatir mereka akan bernasib sama dengan Diamond Princess

3.500 Penumpang Grand Princess Tertahan di Kapal, 21 Positif COVID-19Kapal pesiar Grand Princess membawa penumpang yang dinyatakan positif terjangkit COVID-19 terlihat di Laut Pasifik di luar San Francisco, California, Amerika Serikat, pada 7 Maret 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Stephen Lam

Kapal pesiar Grand Princess dioperasikan oleh perusahaan yang sama dengan Princess Diamond yang terjebak di tengah wabah COVID-19 pada bulan lalu di Yokohama, Jepang. Sebanyak delapan orang meninggal dan lebih dari 700 lainnya positif terjangkit virus yang bermula dari Wuhan, Tiongkok, itu.

Salah satu kritik pedas terhadap manajemen Princess Diamond dan Jepang adalah keputusan untuk menyepelekan risiko wabah dan memilih melakukan karantina di atas kapal, alih-alih mengevakuasi penumpang dan kru setelah dilakukan tes. Kekhawatiran situasi yang sama akan terulang dirasakan penumpang Grand Princess.

"Akankah kami menjadi Diamond Princess yang lainnya?" tanya penumpang bernama Bill Pearce, seperti dikutip The New York Times. "Apa saja cara tercepat untuk pulang, saya siap melakukannya. Saya memilih tidak berada di kapal. Tidak bisa berjalan lebih dari enam kaki ke arah mana saja--rasanya seperti berada dalam kurungan penjara."

3. Ada lebih dari 500 kasus COVID-19 dengan 22 kematian di Amerika Serikat

3.500 Penumpang Grand Princess Tertahan di Kapal, 21 Positif COVID-19Penumpang menunggu kendaraan setelah meninggalkan kapal pesiar Diamond Princess yang sedang berlabuh di Pelabuhan Yokohama, selatan Tokyo, Jepang,pada 20 Februari 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Kim Kyung-Hoon

Per Senin (9/3) ini, ada 557 kasus COVID-19 dan 22 kematian di Amerika Serikat. Dr. Scott Gottlieb, Komisioner Administrasi Pangan dan Obat-obatan (FDA) selama dua tahun awal pemerintahan Donald Trump, menilai di titik ini pengurungan sudah bukan jalan yang efektif. "Kita sudah melewati masa pengurungan," ujarnya kepada CBS.

"Kita harus mengimplementasikan strategi mitigasi yang lebih luas. Dua minggu mendatang akan benar-benar mengubah rupa wajah ini. Kita akan melaluinya, tapi ini akan jadi sebuah periode yang berat. Kita sedang melihat dua bulan yang mungkin akan sulit," tambahnya.

Baca Juga: Kapal Viking Sun Jadi Berlabuh di Bali, Penumpang dan Kru Sehat

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya