Makin Memanas, Anggota Parlemen Venezuela Babak Belur

Sejumlah orang mengalami luka-luka.

Kondisi Venezuela terus memanas. Kali ini masa pendukung Presiden Nicolas Maduro yang menyerbu gedung parlemen, kemudian menyerang dan mengeroyok sejumlah anggota parlemen dari pihak oposisi. Peristiwa ini terjadi pada Rabu (5/7) waktu setempat.

Ratusan orang terjebak dalam gedung parlemen.

Makin Memanas, Anggota Parlemen Venezuela Babak BelurCarlos Garcia Rawlins/REUTERS

Dikutip dari Reuters, Ketua Parlemen Venezuela Julio Borges mengatakan ada lebih dari 350 politisi, jurnalis serta tamu undangan yang terperangkap dalam kepungan para massa pendukung pemerintah. Pasalnya, kala itu tengah ada perayaan Hari Kemerdekaan Venezuela. Mereka tak bisa pulang ke rumah masing-masing hingga dini hari.

"Ada peluru, mobil-mobil yang dihancurkan termasuk mobil saya, bercak darah tersebar di seluruh gedung parlemen," kata Borges. Ia kemudian terdengar menantang sang presiden dan para pendukungnya dengan berkata,"Kekerasan di Venezuela punya sebuah nama depan dan nama belakang: Nicolas Maduro."

Baca Juga: Bersimpati Pada Qatar, Warga Terancam Penjara

Sejumlah anggota parlemen babak belur. Beberapa jurnalis mengalami perampokan.

Makin Memanas, Anggota Parlemen Venezuela Babak BelurFernando Llano/AP via CNN

Menurut para saksi mata, massa mulai berkumpul usai senja dan meneriakkan dukungan kepada Maduro. Keesokan paginya, mereka menerobos pagar dengan membawa pipa, tongkat dan batu. Dari foto-foto yang diperoleh reporter Reuters terlihat sejumlah wartawan yang terluka hingga berdarah-darah dan berjalan sempoyongan.

Bahkan, salah seorang anggota parlemen dipukul di bagian kepala hingga pingsan dan dibawa ke rumah sakit dengan ambulans. Usai penyerangan, sekitar 100 orang berkumpul dan meneriakkan yel-yel "Revolusi Jaya!", sementara ratusan orang masih terjebak di dalam gedung.

Lebih dari 85 orang terluka dalam kerusuhan.

Makin Memanas, Anggota Parlemen Venezuela Babak BelurAndres Martinez Casares/REUTERS

Sejak eskalasi level kerusuhan terjadi dalam beberapa bulan terakhir sudah ada lebih dari 85 orang yang tewas.  Protes untuk meminta Maduro mundur dari kursi kepresidenan terjadi karena oposisi menilai ia dan pendahulunya, Hugo Chavez, telah salah mengelola perekonomian negara sejak berkuasa pada 1999.

Mereka juga meminta para tahanan politik yang melawan pemerintah segera dilepaskan. Venezuela sendiri adalah negara yang memiliki cadangan minyak yang luar biasa besar. Namun, sejak beberapa tahun terakhir negara tersebut terjebak dalam krisis ekonomi yang berdampak pada kelangkaan beragam kebutuhan sehari-hari, mulai dari pangan hingga obat-obatan.

Baca Juga: Krisis Venezuela, Demonstran Dibakar Hidup-hidup

Topik:

Berita Terkini Lainnya