Arab Saudi Siapkan Rp284 Miliar untuk Hadiah Lomba Balap Kuda

Arab Saudi sedang berusaha menarik wisatawan asing

Riyadh, IDN Times - Arab Saudi bersiap untuk menjadi tuan rumah perlombaan balap kuda level internasional pertamanya pada 2020. Perlombaan yang dijadwalkan mengambil lokasi di trek balap King Abdulaziz tersebut menawarkan hadiah uang tunai yang jumlahnya tak main-main.

Reuters melaporkan bahwa total hadiah adalah sebesar Rp284 miliar. Jumlah tersebut dibagi ke dalam beberapa bagian. Juara pertama berhak membawa pulang uang senilai Rp142 miliar. Sedangkan sisanya dibagi kepada peserta yang menempati posisi dua sampai 10.

1. Panjang trek yang harus dilalui adalah 1.800 meter

Arab Saudi Siapkan Rp284 Miliar untuk Hadiah Lomba Balap Kudaunsplash.com/Chema Photo

Lomba yang diberi nama Piala Saudi tersebut akan berlangsung di trek sepanjang sembilan furlong atau setara dengan 1.800 meter. Pangeran Bandar bin Khalid Al Faisal selaku chairman Klub Joki Arab Saudi yang mengumumkan tentang perlombaan ini mengatakan bahwa akan ada maksimal 14 peserta.

Dijadwalkan untuk terselenggara pada 29 Februari 2020, hadiah perlombaan tersebut mengalahkan Piala Dunia Pegasus yang dilangsungkan di Florida tahun lalu. Ini karena total hadiah yang ditawarkan dalam lomba itu adalah sekitar Rp227 miliar.

Baca Juga: Putra Mahkota Arab Saudi Pernah Ancam Jamal Khasoggi dengan Peluru

2. Perempuan boleh menjadi peserta

Arab Saudi Siapkan Rp284 Miliar untuk Hadiah Lomba Balap Kudaunsplash.com/Yasmine Arfaou

"Pengenalan Piala Saudi sebagai suatu lomba balap internasional, tanpa keraguan, adalah ajang paling signifikan dalam sejarah balapan kuda di Arab Saudi," kata Al Faisal. Ia pun menjelaskan bahwa tidak hanya laki-laki yang boleh menjadi peserta dari lomba ini.

"Kami menantikan saat menyambut pebalap kuda laki-laki dan perempuan, media, pencinta balap, serta publik untuk datang ke Riyadh pada 2020," tambahnya. Trek lomba yang akan dipakai sendiri sudah mendapat pujian dari juara dunia tiga kali asal Inggris, Frankie Dettori. Ia turut mempromosikan lomba ini.

"Dari semua trek kotor yang pernah saya lalui, ini adalah yang paling saya sukai, sebab Anda bisa menang dari depan, dan Anda bisa menang dari belakang. Ini adalah trek yang adil," tuturnya. Dettori juga menyebut bahwa pasir di pacuan tersebut lebih bagus dan tidak mudah lengket.

3. Arab Saudi yang akan membayar seluruh akomodasi peserta

Arab Saudi Siapkan Rp284 Miliar untuk Hadiah Lomba Balap Kudaunsplash.com/Lily Banse

Peserta yang mengikuti lomba ini sendiri tidak perlu merogoh kantong untuk membayar biaya pendaftaran, transportasi kuda, penerbangan serta akomodoasi selama berada di Riyadh. Dilansir dari Arab News, Klub Joki Arab Saudi yang akan membiayai semua itu, termasuk pengiriman kuda dari lokasi asal hingga ke Riyadh.

Di negara itu, perlombaan kuda dianggap sebagai salah satu ajang penting. Pacuan kuda King Abdulaziz sendiri dibuka pada 2003 dan berbagai joki populer dunia sudah merasakan memacu kuda mereka di trek tersebut. "Saya tahu para joki Amerika sangat menyukainya sebab pacuannya begitu cocok dengan kuda-kuda Amerika," kata juara dunia empat kali asal Prancis, Olivier Peslier.

4. Timur Tengah dilanda demam balap kuda

Arab Saudi Siapkan Rp284 Miliar untuk Hadiah Lomba Balap Kudaunsplash.com/Christoph Schulz

Arab Saudi adalah negara Timur Tengah terakhir yang mengumumkan ketertarikan terhadap lomba balap kuda. Dilansir dari The National, pada bulan lalu Bahrain mengumumkan soal diadakannya kembali lomba balap kuda tahunan internasional pada November 22 mendatang. Peserta merebutkan hadiah sebesar Rp3,4 miliar.

Sebelumnya, Dubai sudah rutin juga mengadakan lomba balap kuda. Tahun depan, ajang itu akan berlangsung pada 28 Maret atau sebulan setelah Arab Saudi. Menurut laporan CNN, lomba di Dubai tetap merupakan yang paling mahal di dunia dalam hal total hadiah yang disediakan yaitu Rp497 miliar. Juara pertama berhak atas hadiah sebesar Rp170 miliar.

Lomba balap kuda merupakan salah satu cara lain yang ditempuh Arab Saudi untuk menarik wisatawan asing dan memperbaiki reputasinya di mata internasional. Selain ini, pemerintah juga dikabarkan sedang merencanakan untuk membawa balap mobil F1 ke Arab Saudi.

Baca Juga: Arab Saudi dan Rusia Puji Sikap Tiongkok Terhadap Uighur di Xinjiang

Topik:

Berita Terkini Lainnya