AS Klaim Bunuh Jenderal Iran Soleimani Demi Lindungi Warga Amerika
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Washington DC, IDN Times - Departemen Pertahanan Amerika Serikat atau Pentagon mengeluarkan pernyataan resmi mengenai alasan mengapa pembunuhan terhadap Jenderal Qasem Soleimani penting dilakukan.
Menurut Pentagon, Soleimani selaku Komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) merupakan otak di balik sejumlah serangan terhadap kepentingan dan warga Amerika Serikat di Timur Tengah, termasuk Irak.
Wah, apa saja ya perbuatan yang sudah dilakukan oleh Soleimani sehingga dianggap mengganggu kepentingan Negeri Paman Sam?
1. Soleimani dituding bertanggung jawab atas kematian ratusan warga Amerika Serikat
Amerika Serikat sendiri memasukkan IRGC sebagai kelompok teroris luar negeri di mana Soleimani sebagai dalang di balik operasi-operasi rahasia di berbagai negara di Timur Tengah. Pentagon menuduh bahwa Pasukan Quds yang dikepalai jenderal berusia 60-an tahun itu bertanggung jawab atas tewasnya warga Amerika Serikat.
"Jenderal Soleimani secara aktif mengembangkan rencana-rencana untuk menyerang diplomat dan anggota utusan Amerika di Irak serta seluruh kawasan. Jenderal Soleimani dan Pasukan Quds bertanggung jawab atas kematian ratusan warga Amerika dan anggota utusan koalisi dan melukai ribuan lainnya," demikian ujar Pentagon yang dikutip melalui situs resminya pada hari ini.
Baca Juga: Profil Jenderal Iran Qasem Soleimani yang Tewas di Tangan Amerika
2. Pemerintah mengklaim serangan terhadap Soleimani untuk melindungi warga Amerika Serikat
Pentagon menyebut Soleimani merencanakan serangan di sejumlah basis koalisi Amerika Serikat di Irak dalam beberapa bulan terakhir yang menewaskan para personel gabungan. Kemudian, Soleimani juga disebut menyetujui penyerbuan ke Kedutaan Besar Amerika Serikat di Baghdad pada 31 Desember lalu.
Washington sendiri mengklaim Soleimani perlu dibunuh agar warga Negeri Paman Sam bisa hidup aman di Timur Tengah. "Serangan itu ditujukan untuk mencegah rencana-rencana serangan Iran di masa depan," kata Pentagon lagi. "Amerika Serikat akan terus mengambil langkah yang diperlukan untuk melindungi warga dan kepentingan kami di mana pun di seluruh dunia."
Editor’s picks
3. Beberapa anggota Kongres mempertanyakan otoritas legal Trump dalam memerintahkan serangan
Soleimani bukan orang sembarangan di Iran. Oleh karena itu, muncul kekhawatiran bahwa Tehran takkan tinggal diam dengan adanya peristiwa ini. Artinya, Gedung Putih dinilai sedang mendeklarasikan perang melawan Iran. Namun, ini dilakukan secara mendadak.
Dalam Konstitusi Amerika Serikat, setiap aksi perang yang dilakukan oleh pemerintah dan militer wajib mendapatkan lampu hijau dari Kongres. Senator Chris Murphy dari Partai Demokrat mempertanyakan ini dalam cuitannya. "Soleimani adalah musuh Amerika Serikat. Ini bukan pertanyaan," tulisnya.
"Pertanyaannya adalah -- seperti banyak dilaporkan, apakah Amerika baru saja membunuh, tanpa izin Kongres apa pun, orang paling kuat kedua di Iran, dengan mengetahui bahwa ini bisa memulai perang kawasan?"
Pertanyaan yang sama juga dilontarkan oleh Perwakilan Independen di Kongres, Justin Amash, lewat Twitter. "Ada alasan mengapa Konstitusi kita mengamanahkan kepada Kongres sebuah wewenang untuk mendeklarasikan perang: Setiap orang Amerika mungkin terdampak oleh konflik kekerasan."
"Soleimani adalah iblis. Namun, sistem kita memerintahkan adanya izin untuk perang dari rakyat, yang mengambil keputusan melalui perwakilan dan senator mereka di Kongres," cuitnya.
4. Iran berjanji akan membalas sikap Amerika Serikat
Dalam sebuah pernyataan resmi yang ditayangkan stasiun TV Iran dan dikutip oleh Reuters, Khamenei menegaskan apa yang terjadi kepada Soleimani akan memicu mereka untuk meningkatkan perlawanan terhadap Amerika Serikat. Selama ini, Iran mengategorikan AS dan Israel sebagai dua musuh utama.
"Semua musuh harus tahu bahwa jihad perlawanan akan berlanjut dengan motivasi berlipat ganda, serta kemenangan mutlak menanti para pejuang dalam perang suci," tutur Khamenei.
Ia juga meminta masyarakat Iran untuk berbelasungkawa selama tiga hari berturut-turut. Sementara, Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif juga memberikan pernyataan resmi yang ditayangkan media nasional Iran dengan sentimen serupa. "Brutalitas dan kebodohan pasukan teroris Amerika dalam membunuh Komandan Soleimani tanpa ragu akan semakin memakmurkan pohon perlawanan di kawasan dan dunia," ucapnya.
Baca Juga: Menlu Iran: AS Lakukan Aksi Terorisme dan Harus Bertanggung Jawab