Ayah dan Anak Ditangkap Atas Tuduhan Cetak Uang Palsu Rp5,3 Miliar

Si anak mengaku uang itu untuk biaya rumah sakit saudaranya.

Beijing, IDN Times - Seorang ayah dan anak laki-lakinya yang pengangguran ditangkap oleh kepolisian Bozhou di Provinsi Anhui, Tiongkok, pada Mei 2018 lalu. Keduanya ditangkap atas tuduhan mencetak uang palsu. Penangkapan itu dibuka ke publik pada Minggu (12/8) dan langsung menjadi perhatian media.

1. Uang tersebut digunakan untuk membiayai perawatan anak perempuan di rumah sakit

Ayah dan Anak Ditangkap Atas Tuduhan Cetak Uang Palsu Rp5,3 MiliarBozhou Evening News

Dikutip dari media lokal Tiongkok, CGTN, kepolisian menggerebek rumah ayah dan anak tersebut setelah keduanya diduga kuat mencetak uang palsu senilai Rp5,3 miliar. Menurut pengakuan si anak yang berusia 26 tahun, uang sebanyak itu akan digunakan untuk membayar biaya perawatan rumah sakit saudara perempuannya.

Ia disebut mengalami cacat sejak lahir dan biaya rumah sakitnya jauh melampaui kemampuan si ayah. Kepolisian juga menginformasikan bahwa pihaknya menyita uang kertas palsu senilai Rp510 juta dari lemari di salah satu kamar di rumah ayah dan anak itu.

Baca Juga: Kritik Pemerintah, Warga Tiongkok Ini Ditangkap Saat Wawancara

2. Kecurigaan dimulai ketika polisi mengidentifikasi adanya pengeluaran yang ganjil

Ayah dan Anak Ditangkap Atas Tuduhan Cetak Uang Palsu Rp5,3 MiliarBozhou Evening News

Menurut laporan Bozhou Evening News, kepolisian mulai mencurigai ayah dan anak pada bulan Maret. Kecurigaan itu diawali dari laporan tetangga karena melihat keduanya "bergaya hidup mewah yang secara jelas berada di atas penghasilan mereka". Apalagi, kata tetangga, si anak tidak memiliki pekerjaan. Tetangga juga menyadari si ayah tinggal di rumah dengan kondisi yang sangat tertutup.

Berdasarkan keterangan polisi, si anak yang diidentifikasi dengan nama Wang "melakukan riset tentang teknologi yang diperlukan lewat internet sejak tahun lalu dan membeli perlengkapan untuk eksperimen di rumah". Bahkan, ketika polisi melakukan penggerebekan, tiga mesin tengah mencetak uang palsu.

3. Tak sedikit warga Tiongkok yang tak mampu membayar biaya kesehatan

Ayah dan Anak Ditangkap Atas Tuduhan Cetak Uang Palsu Rp5,3 Miliarunsplash.com/Vidar Mathisen

Program layanan kesehatan dasar dari pemerintah saat ini mampu mencakup 1,3 miliar warga Tiongkok. Hanya saja, harga layanan kesehatan mandiri masih sangat mahal. Misalnya, di negara Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), 10 persen warga membayar biaya medis dari kantong sendiri. Dari total itu, 33,2 persen adalah orang Tiongkok.

Menurut survei Badan Kesehatan Dunia (WHO), 13 persen keluarga yang tinggal di area perkotaan dan perkampungan harus menanggung biaya kesehatan yang sangat tinggi. 7,5 persennya menuju kemiskinan karena tidak mampu memenuhi pembiayaan.

Baca Juga: Aktris Tiongkok Menghilang di Tengah Dugaan Penggelapan Pajak

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya