Dipaksa Berambut Hitam, Siswi Ini Menuntut Sekolahnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Osaka, IDN Times - Seorang siswi sekolah menengah atas di Jepang menuntut pemerintah Osaka pada akhir Oktober lalu. Alasannya adalah karena pihak sekolah memaksanya untuk mengecat rambutnya dengan warna hitam. Dikutip dari Japan Times, sekolahnya menyebut kebijakan bahwa para siswa dan siswi harus selalu berambut hitam apapun alasannya.
Rambut siswi tersebut memang berwarna cokelat secara alami.
Siswi berusia 18 tahun dari SMA Kaifukan milik pemerintah di Osaka itu mengaku dipaksa mengecat rambut cokelat alaminya dengan warna hitam jika tak ingin dikeluarkan. Sang ibu sebenarnya sudah menegaskan kepada pihak sekolah bahwa rambut putrinya memang berwarna cokelat.
Namun, pihak sekolah tak mempedulikan itu dan terus mewajibkannya berambut hitam. Celakanya, ketika ia menuruti kebijakan sekolah tersebut, kulit kepalanya justru bermasalah. Menurut dokumen yang diserahkan ke pengadilan, kulit kepalanya mengalami iritasi dan muncul bintik-bintik merah yang membuat gatal setelah berulang kali mengecat rambut.
Ia pun menuntut pemerintah setempat untuk memberinya ganti rugi sebesar Rp 257 juta. Siswi tersebut menuduh bahwa pihak sekolah telah melakukan penyelewengan karena kebijakan ketat terkait rambut itu merugikan kesehatannya. Sejak September lalu, ia sudah tidak lagi bersekolah sebab merasa sangat dirugikan.
Baca juga: Terobsesi Golongan Darah, Jepang Dianggap Diskriminatif
Seorang anggota grup vokal AKB48 membelanya.
Pihak sekolah menuai protes karena kebijakan tersebut. Sejumlah pihak membuat petisi untuk mendukung siswa itu. Salah satu yang juga membelanya adalah seorang anggota grup vokal AKB48 yang bernama Sayaka Akimoto.
Setelah muncul pemberitaan tentang tuntutan itu, Sayaka menulis di akun Twitternya bahwa ia sendiri tak memiliki rambut hitam alami. Perempuan keturunan Filipina-Jepang itu mengaku pernah dipaksa juga kalau sekolahnya memaksanya mengecat rambutnya dengan warna hitam. "Aturan memang penting, tapi pasti ada hal-hal lain yang lebih penting," tulisnya.
Cuitan Sayaka pun mendapatkan lebih dari 21.000 likes. Warganet juga merespon dengan meyakini bahwa banyak siswa berasal dari latar belakang berbeda sehingga aturan harus berambut hitam itu adalah bentuk diskriminasi.
Baca juga: Di Jepang, Manga Juga Berguna Untuk Antisipasi Nuklir Korut