Ditolak Mengajar karena Muslim, Profesor Sansekerta India Hilang

Sekelompok siswa mempersoalkannya yang tak beragama Hindu

New Delhi, IDN Times - Seorang profesor Bahasa Sansekerta di India menghilang setelah mendapatkan serangkaian protes dari sekelompok siswa yang diajarnya. Mereka yang disebut sebagai pelajar Hindu sayap kanan mengklaim bahwa si profesor, Feroz Khan, tidak pantas mengajar bidang tersebut karena beragama Islam.

Indian Express melaporkan bahwa lelaki berusia 29 tahun itu ditunjuk sebagai asisten profesor pada dua minggu lalu oleh komite pemilih di Banaras Hindu University (BHU). Gelombang penolakan membuat Khan memilih pulang kampung ke Jaipur. Akan tetapi, menurut The Guardian, keluarganya mengaku sama sekali tidak tahu keberadaannya.

1. Para penolaknya mengaku akan terus memprotes sampai Khan pindah

Ditolak Mengajar karena Muslim, Profesor Sansekerta India HilangSeorang perempuan Muslim berjilbab berjalan melewati polisi yang sedang melakukan pawai bendera di jalan di luar Masjid Jama, sebelum putusan Mahkamah Agung tentang sengketa tempat relijius yang diklaim oleh umat Hindu dan Muslim di Ayodhya, kota tua Delhi, India, pada 9 November 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Adnan Abidi

Penolakan mulai terjadi dua hari setelah Khan mengambil pekerjaan tersebut atau tepatnya pada 7 November. Para anggota kelompok pelajar sayap kanan universitas itu yang tergabung dalam Akhil Bharatiya Vidyarthi Parishad pun menggelar protes.

Mereka mengaku sebagai penganut ideologi Hindu nasionalis. Oleh karena itu, mereka berpendapat bahwa seseorang yang tidak menganut kepercayaan yang sama dilarang mengajarkan sebuah bahasa klasik agama Hindu. Para pelajar itu pun menuntut agar Khan pindah ke fakultas lain.

2. Komite kampus menegaskan Khan tetap menjadi bagian dari staf pengajar

Ditolak Mengajar karena Muslim, Profesor Sansekerta India HilangSeorang pria Muslim mengendarai skuter saat polisi melakukan pawai bendera di luar Masjid Jama, sebelum putusan Mahkamah Agung tentang sengketa tempat relijius yang diklaim oleh umat Hindu dan Muslim di Ayodhya, di kota tua Delhi, India, pada 9 November 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Adnan Abidi

Pemilihan Khan sendiri bukan tanpa sebab. Anggota-anggota komite mengaku kagum pengetahuan Khan. Ia beralasan belajar Bahasa Sansekerta sampai ke jenjang pendidikan tertinggi karena sangat menyukai bidang studi itu sejak kecil.

Ayahnya, Ramzan Khan, rupanya juga mempelajari Bahasa Sansekerta. Di kampungnya, ia dikenal luas sebagai penyanyi lagu-lagu rohani Hindu dan bekerja sebagai sukarelawan di sebuah tempat penampungan sapi. Berkat ini juga pemuka agama Hindu di lingkungannya mendukung Khan sebagai dosen.

Apa yang terjadi membuat Khan sangat kecewa. "Sejak kecil sampai pendidikan saya selesai...saya tak pernah mendapatkan diskriminasi apa pun karena agama saya. Ini betul-betul menyedihkan. Sekelompok pelajar tak mau saya mengajar Bahasa Sansekerta kepada mereka sebab saya bukan seorang Hindu," ucapnya kepada The Times of India sebelum menghilang.

3. Kampus dan beberapa pelajar lain mendukung Khan

Ditolak Mengajar karena Muslim, Profesor Sansekerta India HilangSejumlah pria muslim berdoa untuk kedamaian menjelang putusan atas situs religius yang bersengketa di Ayodhya, di halaman masjid di Ahmedabad, India, pada 8 November 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Amit Dave

Universitas tempat Khan mengajar pun menegaskan tidak akan tunduk kepada tuntutan mereka yang menolaknya. Dalam sebuah pernyataan, kampus menyatakan pemilihan Khan sudah tidak bisa diganggu gugat dan merupakan bagian dari pemberian "kesempatan setara kepada setiap orang tanpa peduli agama, kasta, komunitas atau jenis kelamin" mereka.

Tak sedikit juga pelajar yang satu sikap dengan kampus. Mereka membawa spanduk bertuliskan "Kami bersamamu Dr. Firoze Khan" dan melakukan aksi jalan kaki di kawasan kampus. Mereka berjanji, jika masalah ini tidak segera selesai, maka akan ada protes lebih besar lagi.

"Sebuah pesan yang salah telah keluar bahwa semua pelajar di BHU menolak Firoze Khan. 10 sampai 20 mahasiswa tidak mewakili BHU dan ini yang ingin kami katakan kepada orang-orang," ujar Vikas Singh, mahasiswa PhD Ilmu Politik, kepada Indian Express.

Baca Juga: Bunuh Muslim karena Daging Sapi, Pria India Dihukum Seumur Hidup

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya