Donald Trump Ingin Membeli Greenland

Ia mengumpamakan ini seperti pembelian real estate

Washington, IDN Times - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, membenarkan kabar bahwa dirinya berniat membeli Greenland. Rumor tentang ini sudah bersirkulasi sejak awal minggu lalu. Greenland sendiri merupakan wilayah otonom yang berada di bawah kekuasaan Denmark.

Mendengar kabar ini, Denmark memperlihatkan kedongkolan. Di saat bersamaan, tak sedikit yang menjadikannya lelucon. Salah satunya Andy Borowitz, penulis The New Yorker, yang membuat artikel satir pada Jumat (16/8).

1. Kabar ini pertama kali dikabarkan oleh Wall Street Journal

Donald Trump Ingin Membeli GreenlandANTARA FOTO/REUTERS/Leah Millis

Wall Street Journal melaporkan minggu lalu bahwa Trump yang hobi memamerkan kekayaannya telah "mengekspresikan keinginannya" untuk membeli Greenland dan akan menjadikannya sebagai bagian dari Amerika Serikat. Dalam laporan itu juga disebutkan Trump sampai meminta nasihat dari Gedung Putih.

Trump bukan presiden Amerika Serikat pertama yang ingin membeli Greenland dari Denmark. Pada 1946, Harry Trump mengungkapkan hasrat yang sama, tapi hasilnya tidak berbeda yaitu sebuah penolakan. Sementara itu, Denmark sempat berkali-kali gagal menjual Danish West Indies. Pada 1917, Amerika Serikat berhasil membelinya dan menamainya United States Virgin Islands.

Baca Juga: Es di Greenland Cepat Mencair, Level Air Laut Terancam Naik 7 Meter!

2. Trump menganalogikan pembelian Greenland seperti real estate

Donald Trump Ingin Membeli Greenlandunsplash.com/Filip Gielda

Trump mengatakan kepada reporter,"Kami beraliansi sangat baik dengan Denmark, kami melindungi Denmark seperti kami melindungi bagian besar dari dunia ini. Jadi, konsep itu muncul dan saya katakan,'Pasti saya pertimbangkan'. Secara strategis, ini menarik dan kami tertarik, tapi kami akan bicarakan dengan mereka."

"Ini bukan yang utama, saya bisa katakan itu," tambahnya, menegaskan bahwa pembelian Greenland tidak menjadi isu terpenting dalam skala prioritas Washington. Meski begitu, Trump menyebut jika mampu menjadikan Greenland sebagai bagian dari Amerika Serikat, "ini secara esensi merupakan kesepakatan real estate yang besar".

3. Denmark menegaskan tak menjual Greenland

Donald Trump Ingin Membeli GreenlandANTARA FOTO/REUTERS/Jonathan Ernst

Kabar ini sampai juga ke telinga pemerintah Denmark. Pada Minggu (18/8), Perdana Menteri Mette Frederiksen menegaskan status Greenland kepada koran Sermitsiaq ketika bertepatan dengan kunjungan ke Greenland. Ia menggarisbawahi bahwa"Greenland tidak dijual".

"Greenland bukan milik orang-orang Denmark. Greenland milik warga Greenland. Saya sangat berharap ini tidak serius," tambahnya. Trump sendiri dijadwalkan mengunjungi Kopenhagen, Denmark, bulan depan untuk bertemu Frederiksen dan Perdana Menteri Greenland, Kim Kielsen.

4. Gedung Putih menyinggung kekayaan mineral Greenland

Donald Trump Ingin Membeli Greenlandunsplash.com/Jonatan Pie

Penasihat ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow, tidak terlalu ambil pusing dengan reaksi publik maupun pemerintah Denmark. Ia mengulangi perumpamaan yang sama seperti diucapkan Trump.

"Saya tak mau memprediksi hasilnya. Saya hanya berkata bahwa presiden, yang tahu satu atau dua hal soal membeli real estate, ingin mencari tahu pembelian Greenland," ucapnya, seperti dilansir dari Reuters.

Situasi saat ini pun masih "berkembang" dan Amerika Serikat membuka kesempatan untuk membicarakannya dengan Denmark. "Denmark memiliki Greenland, Denmark adalah aliansi kami, Greenland merupakan tempat strategis. Dan mereka memiliki banyak mineral bernilai."

"Ini adalah diskusi yang absurd," ucap Frederiksen kepada stasiun TV DR. "Kim Kielsen juga sudah menjelaskan bahwa Greenland tidak dijual. Di situ lah pembicaraan berakhir."

5. Greenland bergantung kepada Denmark untuk urusan kebijakan luar negeri dan pertahanan

Donald Trump Ingin Membeli Greenlandunsplash.com/Filip Gielda

Status Greenland sendiri tidak bisa dikatakan sepenuhnya milik Denmark. Ini karena pada 2008, warga Greenland memutuskan dalam referendum untuk mempunyai pemerintahan sendiri. Transfer kekuasaan pun berlangsung dan akhirnya Greenland bisa mengurus kebijakan politik, ekonomi, dan yudisial sendiri.

Salah satu pulau terbesar di dunia itu hanya bergantung kepada Denmark untuk urusan kebijakan luar negeri dan pertahanan. Amerika Serikat punya pangkalan militer di pinggiran Greenland yaitu Thule Air Base. Satu dari banyak fungsinya adalah memberikan peringatan rudal dan pantauan luar angkasa selama 24 jam dalam tujuh hari.

Baca Juga: Jual Sedotan Plastik, Trump Kantongi Rp6,4 Miliar untuk Biaya Kampanye

Topik:

Berita Terkini Lainnya