Jenderal Iran Qassem Soleimani Tewas dalam Serangan Udara AS

Donald Trump perintahkan terjadinya serangan tersebut

Tehran, IDN Times - Pemimpin Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Jenderal Qassem Soleimani, tewas dalam sebuah serangan udara yang dilakukan militer Amerika Serikat terhadap Bandara Internasional Baghdad pada Jumat pagi (3/1).

Seperti dilaporkan Reuters, Pentagon mengonfirmasi peristiwa yang terjadi di Irak tersebut dan menjelaskan bahwa Presiden Amerika Serikat Donald Trump adalah orang yang memerintahkan serangan. Washington mengatakan tujuannya adalah mencegah serangan-serangan di masa depan yang kemungkinan akan direncanakan oleh Iran.

1. Pemimpin milisi Irak turut tewas dalam serangan

Jenderal Iran Qassem Soleimani Tewas dalam Serangan Udara ASPemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei berpidato saat pertemuan di Tehran, Iran, pada 1 Januari 2020. ANTARA FOTO/Official Khamenei website/Handout via REUTERS

Dalam sebuah keterangan yang ditayangkan stasiun TV lokal, pejabat Irak juga menginformasikan bahwa tokoh penting yang tewas bukan hanya Soleimani, tapi juga komandan milisi Irak bernama Abu Mahdi al-Muhandis.

Al-Muhandis sendiri merupakan pemimpin Pasukan Mobilisasi Populer Irak (PMF) yang mendapatkan dukungan dari Iran. PMF sendiri turut membenarkan bahwa Soleimani dan al-Muhandis telah meninggal karena serangan itu.

2. PMF mengatakan beberapa rudal berhasil mencabut nyawa Soleimani dan al-Muhandis

Jenderal Iran Qassem Soleimani Tewas dalam Serangan Udara ASPemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei berpidato saat pertemuan di Tehran, Iran, pada 1 Januari 2020. ANTARA FOTO/Official Khamenei website/Handout via REUTERS

Melalui wawancara dengan Al Jazeera, sejumlah sumber dari PMF mengatakan ada sejumlah rudal yang menghancurkan dua kendaraan. Di dalamnya ada "tamu sangat penting" yang tengah menuju Bandara Internasional Baghdad di Irak.

Karena status mereka, perjalanan tersebut dikawal oleh para anggota milisi PMF. Gedung Putih, melalui Twitter, menegaskan bahwa IRGC merupakan kelompok teroris dan bahwa Soleimani "secara aktif mengembangkan rencana untuk menyerang diplomat dan utusan Amerika Serikat di Irak dan kawasan".

3. Menteri Luar Negeri Iran menilai Amerika Serikat telah melakukan "aksi terorisme internasional"

Jenderal Iran Qassem Soleimani Tewas dalam Serangan Udara ASPresiden Amerika Serikat Donald Trump berbicara dalam upacara penandatanganan "National Defense Authorization Act for Fiscal Year 2020" (UU Otorisasi Pertahanan Nasional untuk Tahun Anggaran 2020) di Pangkalan Gabungan Andrews, Maryland, Amerika Serikat, pada 20 Desember 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Leah Millis

Beberapa saat setelah kematian Soleimani terkonfirmasi, Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif mencuitkan bahwa Amerika Serikat harus bertanggung jawab atas peristiwa ini. Serangan tersebut, menurut Zarif, merupakan sesuatu yang "sangat berbahaya".

"Aksi terorisme internasional yang dilakukan Amerika Serikat, menargetkan dan membunuh Jenderal Soleimani -- orang paling efektif dalam memerangi Daesh (ISIS), Al Nusrah, Al Qaeda dan sebagainya -- sangat berbahaya dan adalah eskalasi yang ceroboh. Amerika Serikat bertanggung jawab atas semua konsekuensi dari petualangan liar ini," cuitnya.

Sementara itu, Trump mengunggah sebuah foto bendera Amerika Serikat melalui akun Twitter pribadinya menyusul berita kematian Soleimani. Sejumlah pihak menilai ini adalah tindakan provokasi dari Amerika Serikat. Apalagi di Iran, Soleimani kerap diasosiasikan sebagai pahlawan dan kebanggaan negara.

Baca Juga: Setelah 38 Tahun, Perempuan Iran Akhirnya Bisa Masuk Stadion!

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya