Komentator Politik Nilai Pemenang Sesungguhnya adalah Kim Jong-un

Jadi, kapan dan bagaimana proses denuklirisasi akan dimulai?

Singapura, IDN Times - Pertemuan bersejarah antara Donald Trump dan Kim Jong-un masih menyisakan tanda tanya besar. Kim disebut berkomitmen terhadap denuklirisasi Semenanjung Korea, tapi tidak ada kejelasan mengenai bagaimana ia akan melakukannya.

"Dia percaya padaku, aku rasa, aku yakin. Aku kira dia percaya padaku dan aku percaya padanya," ujar Trump kepada ABC News. Karena hanya berdasarkan asumi bahwa Kim akan menepati janjinya, Trump dinilai kalah dalam melakukan manuver.

1. Trump menjanjikan banyak hal

Komentator Politik Nilai Pemenang Sesungguhnya adalah Kim Jong-unANTARA FOTO/REUTERS/Jonathan Ernst

Usai konferensi pers di puncak pertemuan dengan Kim, Trump mengatakan bahwa ia siap menghentikan latihan militer gabungan dengan Korea Selatan. Ia pun memberi kode bahwa Amerika Serikat bersedia memulangkan sekitar 30.000 tentara yang selama ini bertugas di pangkalan militer di Korea Selatan.

Ia juga mengatakan bahwa tak menutup kemungkinan untuk menandatangani kesepakatan damai dengan rezim Korea Utara. Trump juga mengundang Kim untuk berkunjung ke Gedung Putih. "Kita tidak akan melakukan permainan perang selama kita bernegosiasi dengan niat baik," tegas Trump kepada Fox News pada Selasa (12/6).

2. Kim justru tidak menginformasikan hal konkret apapun

Komentator Politik Nilai Pemenang Sesungguhnya adalah Kim Jong-unANTARA FOTO/REUTERS/Jonathan Ernst

"Menegaskan kembali isi Deklarasi Panmunjom pada 27 April 2018, Republik Rakyat Demokratik Korea berkomitmen untuk berupaya melakukan denuklirisasi sepenuhnya di Semenanjung Korea," begitu bunyi poin ketiga dalam dokumen yang ditandatangani Trump dan Kim.

Baik ketika bertemu Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, pada Pertemuan Tingkat Tinggi Korea maupun dengan Trump kemarin, Kim masih bungkam terkait apa yang bisa diserahkan oleh negaranya ke atas meja. Artinya, ia hanya mengulang isi Deklarasi Panmunjom tanpa memberikan hal baru yang konkret ke atas meja.

3. Komentator politik menyebut Kim adalah pemenang sesungguhnya

Komentator Politik Nilai Pemenang Sesungguhnya adalah Kim Jong-unANTARA FOTO/Kementerian Komunikasi dan Informasi Singapura via REUTERS

Sejumlah komentator politik di beragam media Barat menilai bahwa Trump hanya dipermainkan oleh Kim yang terbukti punya kemampuan negosiasi lebih baik. Jamil Anderlini menulis di Financial Times: "Di ruangan yang penuh reporter, Presiden Amerika Serikat merinci daftar penawaran yang ternyata jauh lebih bagus dari apa yang dibayangkan Kim."

"Dalam konteks itu, pernyataan bersama yang pendek yang ditandatangani dua orang laki-laki itu hanya bisa diinterpretasikan sebagai sebuah kemenangan bagi diktator Korea Utara tersebut," tambahnya.

Trump juga memuji Kim setinggi langit. Ia berkata bahwa Kim adalah "orang yang sangat bertalenta" sebab di usianya yang masih muda, ia bisa menjadi pemimpin sebuah negara. Bahkan, Trump juga mengindikasikan adanya pertemanan dekat dengan Kim.

Miha Hribernik, peneliti urusan Asia di lembaga konsultan Verisk Maplecroft, berkata kepada CNBC bahwa sikap Trump membuat Kim merasa mendapat legitimasi sebagai pemimpin yang sejajar dengannya.

"Kim Jong-un muncul sebagai pemenang yang sesungguhnya karena sukses mendapatkan berbagai penawaran dari Amerika Serikat sebagai ganti dari sedikit sekali pengajuan yang ia berikan," kata Hribernik.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya