Berkelas, Makan Burger di McDonald's Pakai Garpu dan Pisau
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jaringan restoran cepat saji ternama asal Amerika Serikat, McDonald's, memiliki terobosan baru yang membuat pelanggannya mengernyitkan dahi. Cabang McDonald's di Prancis memutuskan untuk mengambil langkah revolusioner. Mereka menyediakan pisau dan garpu untuk menu burger.
McDonald's Prancis melakukan ini untuk meningkatkan citra mereka.
Kepala Pemasaran McDonald's Prancis, Xavier Royaux, berkata bahwa rencana tersebut adalah untuk meningkatkan citra restoran cepat saji yang berdiri tahun 1955 tersebut. "Dalam beberapa bulan terakhir kami telah melihat sebuah re-organisasi dari pasar burger dunia dan sebuah ekspansi penawaran produk, termasuk burger gourmet, jadi sebagai pionir dan pemimpin, sangat penting bagi kami untuk menentukan posisi."
Royaux membantah bahwa layanan baru berupa penyediaan garpu dan pisau itu berarti McDonald's telah meninggalkan tradisi yang melekat pada restoran cepat saji, yaitu, makan dengan santai, termasuk memakai tangan. Ia menegaskan langkah itu justru adalah sebuah perkembangan.
Baca Juga: Pilihan Drive-Thru Kamu Bisa Tunjukkan Bagaimana Caramu Mengemudi!
Pisau dan garpu takkan diberikan untuk semua pelanggan.
McDonald's Prancis tetap mempertahankan ciri khas restoran cepat saji mereka yang tak formal. Pisau dan garpu hanya akan diberikan kepada pelanggan yang membeli menu burger premium yang harganya dua kali lipat lebih mahal dari burger yang biasa mereka sajikan.
Editor’s picks
Sejauh ini pisau dan garpu yang disediakan masih terbuat dari plastik. Royaux sendiri mengungkapkan bahwa selain perbedaan cara menikmati burger, McDonald's juga menawarkan pengalaman. McDonald's Prancis menyediakan jasa meja di mana pelanggan bisa memesan menu melalui pelayan yang datang langsung ke meja mereka.
Warga Prancis masih menganggap makan dengan tangan itu tidak keren.
Prancis merupakan rumah dari anggur dan makanan serba artistik. Walau pada akhirnya menjadi konsumen McDonald's terbesar ke dua setelah Amerika Serikat, tapi masih banyak warga Prancis yang menganggap makan dengan tangan itu tidak keren.
Di Prancis pun mulai bermunculan menu burger yang disajikan dengan lebih berkelas, misalnya, foie gras burger yang menggunakan hati angsa. Minuman pendampingnya pun bukan lagi soda dan es, tapi anggur atau champagne.
Oleh karena itu, McDonald's Prancis ingin memberikan alternatif kepada orang-orang yang merasa kurang etis bila menikmati burger dengan memakannya langsung memakai tangan. Jumlahnya mungkin tak banyak, tapi Donald Trump dan mantan Perdana Menteri Inggris David Cameron barangkali bisa menjadi targetnya.
Baca Juga: Ingin Makan, Pilot ini Memarkir Helikopternya di McDonald's