Pengungsi Rohingya akan Dipindahkan ke Pulau Rawan Bencana

Sekitar 1 juta pengungsi akan direlokasi ke area terisolasi

Dhaka, IDN Times - Pemerintah Bangladesh berniat memindahkan sekitar satu juta pengungsi Rohingya ke sebuah pulau terisolasi. Relokasi itu akan mulai dilakukan dalam beberapa bulan mendatang. Saat ini, pengungsi itu menempati kamp di kawasan Cox's Bazar.

Tujuan relokasi sendiri menjadi kekhawatiran banyak pihak. Bernama Bhasan Char, pulau tersebut hanya bisa ditempuh dengan kapal. Parahnya lagi, lokasi itu sangat rawan banjir bandang dan angin puting beliung. Oleh karena itu, rencana relokasi menimbulkan banyak kontroversi.

1. Para pengungsi menolak rencana tersebut

Pengungsi Rohingya akan Dipindahkan ke Pulau Rawan BencanaFoto satelit Google Earth

Niat pemerintah untuk memindahkan para pengungsi disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Bangladesh. Sejak 2017, mereka yang melarikan diri dari Rakhine di bagian barat Myanmar dibiarkan menempati kawasan yang cukup sesak. Akan tetapi, mereka mengaku menolak menuruti rencana pemerintah Bangladesh.

Bhasan Char sendiri baru muncul ke permukaan dalam dua dekade terakhir. Untuk menjangkau pulau tersebut diperlukan perjalanan air selama lebih dari tiga jam. Menurut laporan The Guardian, rumah-rumah yang sudah dibangun sejauh ini lebih mirip dengan penjara.

2. Bangladesh mengaku berniat baik

Pengungsi Rohingya akan Dipindahkan ke Pulau Rawan BencanaANTARA FOTO/REUTERS/Cathal McNaughton

Menteri Luar Negeri Shahriar Alam berkata bahwa rencana itu terus berjalan dengan gelombang keberangkatan pertama diharapkan terjadi dalam dua atau tiga bulan mendatang. "Rencananya adalah memberikan para pengungsi tempat tinggal yang lebih baik," kata Alam.

Ia pun mencoba meyakinkan bahwa mereka akan baik-baik saja di pulau yang rentan tenggelam karena kenaikan level permukaan air laut tersebut. "Ada sebuah bangunan khusus pelindung dari angin puting beliung dan ada kolam juga jadi mereka bisa memancing," tambahnya. "Pilihan pekerjaan satu-satunya bagi Rohingya adalah mencari ikan."

Baca Juga: Jalan Panjang Pengungsi Rohingya di Indonesia Mencari Kewarganegaraan

3. Pemerintah tidak bisa memaksa

Pengungsi Rohingya akan Dipindahkan ke Pulau Rawan BencanaIDN Times/Sukma Shakti

Alam pun menggarisbawahi bagi pengungsi yang tidak mau direlokasi, maka pemerintah "tidak bisa memaksa mereka". Ia membantah Bangladesh tidak peduli kepada mereka. "Perdana menteri, dengan menampung Rohingya, telah menciptakan sebuah landasan moral yang sangat tinggi dan kami takkan melakukan apa pun yang konyol untuk merusak itu."

Di saat bersamaan, ia menjelaskan bahwa pihaknya ingin membawa badan pengungsi PBB seperti UNHCR untuk mengunjungi Bhasan Char. "Kami ingin mereka melihat tempatnya dulu dan kami baru akan memindahkan para pengungsi hanya setelahnya. Kami tidak terburu-buru tapi kami percaya hanya ini solusinya."

4. Kelompok HAM khawatir dengan situasi di pulau

Pengungsi Rohingya akan Dipindahkan ke Pulau Rawan BencanaAFP/Dibyangshu Sarkar

Sejumlah kelompok HAM yang peduli kepada Rohingya menunjukkan kegelisahan mereka jika relokasi benar-benar terjadi. Mereka tidak hanya khawatir mereka akan sulit bepergian dan terisolasi di Bhasan Char, tapi juga ketika ada bencana besar, pemerintah akan sulit mengevakuasi mereka dari sana.

Respons Alam pun terbilang memprihatinkan. "Angin puting beliung kategori 10 tak cuma berdampak kepada mereka [pengungsi yang pindah ke Bhasan Char], tapi juga kepada 20 persen populasi Bangladesh. Kami ini memang rentan [bencana], jadi mereka takkan lebih rentan [daripada warga lain]," ucapnya.

5. Kelompok HAM menilai rencana tersebut belum matang dan berbahaya

Pengungsi Rohingya akan Dipindahkan ke Pulau Rawan BencanaAFP/Adib Chowdhury

Dalam pernyataan resmi, Human Rights Watch meminta pemerintah Bangladesh menunda rencana ini sampai ada pakar independen yang memastikan bahwa pulau itu layak huni. Mereka juga ingin pemerintah menjamin bahwa pengungsi Rohingya yang bersedia direlokasi akan bebas bergerak ke luar dan dalam pulau.

Sementara itu, Human Rights Watch melaporkan keresahan warga yang tinggal di Pulau Hatiya, dekat dengan Bhasan Char. "Sebagian pulau itu terkikis oleh angin puting beliung setiap tahun. Di waktu itu, kami tak pernah berani pergi ke pulau itu, jadi bagaimana ribuan Rohingya akan tinggal di sana?"

Baca Juga: Kisah Pengungsi Rohingya: 23 Hari di Laut Hingga Ditangkap Militer

Topik:

Berita Terkini Lainnya