Ramai #crazyrichsurabayan, Bagaimana sih di China Sana?

Pernikahan menjadi bisnis gurih, tapi pemerintah China gerah

Jakarta, IDN Times - Sudah bukan rahasia bila banyak keluarga calon pengantin di Indonesia menginginkan agar pernikahan anak-anak mereka digelar serba istimewa. Yang dimaksud istimewa di sini bisa beragam, tapi secara umum orangtua kelas menengah ke atas mengundang ratusan bahkan ribuan tamu ke acara tersebut.

Paradigma menggelar resepsi pernikahan besar-besaran menjadi industri tersendiri. Di Surabaya, misalnya, sepanjang tahun selalu ada sejumlah pameran pernikahan yang diselenggarakan di mall atau hotel mewah. Salah satu target utama mereka adalah keluarga Tionghoa.

Kamu pasti masih ingat dengan tagar #crazyrichsurabayan kan? Tagar ini ramai di jagad maya setelah pernikahan mewah dua sejoli asal Surabaya, Jusup Maruta Cahyadi dan Clarissa. Keduanya dijuluki sebagai Crazy Rich Surabaya. 

Lantas, bagaimana dengan masyarakat Tionghoa asli di Tiongkok?

Baca Juga: Menelusuri Rumah Crazy Rich Surabaya yang Pernikahannya Bikin Heboh

1. Warga Tiongkok biasa menikah dalam sebuah pesta mahal

Ramai #crazyrichsurabayan, Bagaimana sih di China Sana?Pixabay

Pada 2015 lalu, CNN merilis hasil survei enam negara yang menjadi lokasi pesta pernikahan termahal di dunia. Peringkat pertama adalah Persatuan Emirat Arab (PEA). Kemudian disusul Australia, Inggris, Jepang dan Amerika Serikat. Negara berikutnya adalah China dengan biaya minimum per pernikahan mencapai US$20 ribu.

Dengan kurs sekarang, jumlahnya bisa naik beberapa kali lipat. Apalagi ketika 2015, masih banyak warga Tiongkok yang memiliki pendapatan separuh di bawah penduduk Amerika Serikat.

Pada 2014, Biro Statistik Tiongkok mencatat pendapatan per tahun kelas menengah di sana adalah US$8.900 per orang. Namun, bagi mereka, mengeluarkan uang dalam jumlah fantastis untuk sebuah pesta pernikahan adalah suatu kewajaran.

2. Pasangan pengantin menilai pernikahan adalah momen sekali seumur hidup

Ramai #crazyrichsurabayan, Bagaimana sih di China Sana?unsplash.com/Ben Rosett

Salah satu pasangan yang tidak mempersoalkan merogoh kocek dalam demi resepsi pernikahan tak terlupakan adalah Sheng Zuxing dan Zhang Ping. Keduanya menikah pada 2015 lalu. Kepada BBC, Sheng yang saat itu berusia 28 tahun mengatakan, "Hidup hanya sekali dan semua orang ingin punya memori yang bagus."

"Menikah adalah perkara besar, jadi tidak masalah untuk menghabiskan sedikit uang dan mengambil banyak foto," tambahnya. Faktor keluarga juga menjadi pertimbangan untuk merayakan pernikahan dengan cara luar biasa. "Aku harus menunjukkan komitmenku kepadanya dan orangtuanya melalui pesta pernikahan." ujar Wang Di, seperti dilansir CNN.

3. Industri pernikahan pun bermunculan

Ramai #crazyrichsurabayan, Bagaimana sih di China Sana?unsplash.com/Charisse Kenion

Keinginan untuk memberi kesan kepada pasangan, keluarga, saudara hingga tamu-tamu undangan membuka kesempatan bagi siapapun yang jeli untuk menjadikannya bisnis. Di Tiongkok, ini terjadi dan semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Menurut data Forbes pada 2016 lalu, industri pernikahan di Tiongkok bernilai US$145 miliar.

Apalagi populasi Tiongkok mendukung untuk bisnis tersebut di mana ada 12 hingga 13 juta pasangan yang menikah setiap tahunnya. Pelaku bisnis pun mengadakan pameran pernikahan yang masif. Salah satu pameran diikuti lebih dari 200 vendor yang berlokasi di gedung expo seukuran tempat pertandingan Olimpiade.

Baca Juga: [Video] Momen Pernikahan Crazy Rich Surabaya Ini Bikin Melongo 

4. Pemerintah Tiongkok ingin pernikahan serba wow itu dihentikan

Ramai #crazyrichsurabayan, Bagaimana sih di China Sana?unsplash.com/Keenan Barber

Pada akhirnya pemerintah Tiongkok pun ikut campur. Dikutip dari Financial Review, pemerintah ingin agar pernikahan mewah dihentikan. Ini karena Beijing berambisi untuk menyudahi perilaku masyarakat yang selama beberapa tahun terakhir kian terbuka dalam memamerkan kekayaan mereka.

Menteri Urusan Sipil China berkata bahwa pesta pernikahan semestinya "mengintegrasikan nilai-nilai inti sosialis dan budaya tradisional Tiongkok". Oleh karena itu, harus menyingkirkan sesuatu yang terlalu berlebihan.

Dalam sebuah konferensi pers pada minggu lalu, pemerintah secara spesifik membahas tentang "perlunya menyatukan Pikiran Xi Jinping" yang merupakan ideologi politik sang presiden ke dalam resepsi pernikahan.

Salah satunya adalah dengan membatasi tamu tak lebih dari 200 orang. Keluarga juga dilarang menerima hadiah di atas US$11.850. Dengan kata lain, tak boleh ada pemberian berupa mobil atau rumah.

5. Di Indonesia, sebuah pernikahan mewah dari keluarga Tionghoa baru saja viral

Ramai #crazyrichsurabayan, Bagaimana sih di China Sana?Instagram.com/jusupclarissawed

Di Indonesia sendiri pasangan yang baru saja menikah, Jusup Maruta Cayadi dan Clarissa Wang, menjadi perbincangan berhari-hari sebelum keduanya mengikat janji pada Sabtu (1/12). Pasangan asal Surabaya itu dijuluki Crazy Rich Surabayan--istilah yang diadopsi dari buku dan film Crazy Rich Asian.

Ini karena keduanya menggelar pesta mewah di The Mulia Resort, Bali. Menurut kabar, pasangan tersebut menghabiskan dana Rp10 miliar untuk acara itu. Yang tak kalah heboh adalah bintang tamu di acara tersebut adalah Michael Learns To Rock dan Callum Scott.

Pernikahan adalah sesuatu yang sakral dan setiap pasangan berhak menentukan seperti apa pesta yang diinginkan. Tentu saja selama uang yang dipakai bisa dipertanggungjawabkan asalnya.

Baca Juga: Inilah 7 Restoran Mewah yang Sering Dikunjungi Crazy Rich Surabaya

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya