Selandia Baru Kritik Erdogan karena Tayangkan Video Penembakan

Ia menggunakan video itu untuk kepentingan pemilu

Istanbul, IDN Times - Keputusan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk menayangkan potongan video penembakan di dua masjid di Christchurch selama beberapa kali menuai kritik dari pemerintah Selandia Baru. 

Seperti dilaporkan RadioNZ, Menteri Luar Negeri Winston Peters mengatakan dalam konferensi pers pada Senin (18/3) bahwa apa yang dilakukan Erdogan tersebut bisa membahayakan warga Selandia Baru di luar negeri.

1. Erdogan memutar video itu saat kampanye di sejumlah tempat

Selandia Baru Kritik Erdogan karena Tayangkan Video PenembakanANTARA FOTO/Kayhan Ozer/Turkish Presidential Palace/Handout via REUTERS

Pada hari Sabtu (16/3), yang berarti sehari usai tragedi memilukan itu terjadi, Erdogan melakukan kampanye di beberapa lokasi. Menurut laporan New York Times, pada hari itu juga ia menggunakan potongan video penembakan di Christchurch sebanyak dua kali.

Kemudian, pada Minggu (17/3), ia kembali berkampanye di Antalya. Kali ini, kampanye tersebut ditayangkan secara nasional. Erdogan kembali menampilkan potongan video yang sudah diedit di hadapan ribuan massa.

Baca Juga: Facebook Berikan Update dari Tragedi Christchurch, Inilah Cuitannya!

2. Erdogan memanfaatkan video tersebut untuk mengalahkan oposisi

Selandia Baru Kritik Erdogan karena Tayangkan Video PenembakanANTARA FOTO/Kayhan Ozer/Presidential Palace/Handout via REUTERS

Tujuan dari memutar video yang sebenarnya sudah coba dihapus oleh Facebook dari platformnya itu adalah untuk mengumpulkan suara. Pasalnya, akhir bulan Maret ini akan ada pemilihan kepala daerah di Turki.

Di suatu kesempatan ketika berkampanye, Erdogan bahkan menyandingkan video yang sudah diburamkan dengan rekaman pernyataan pemimpin oposisi Turki. Ia mencoba menggiring pendapat publik bahwa oposisi adalah pihak yang lemah ketika menghadapi aksi teror yang mengancam warga Muslim seperti itu.

Erdogan juga mencoba membandingkan oposisi dengan Senator Australia Fraser Anning di mana keduanya menyalahkan Islam dan imigrasi sebagai pihak yang bertanggung jawab. Dikutip dari Deutsche Welle, pemimpin partai oposisi Kemal Kilicdaroglu sempat mengeluarkan pernyataan bernada negatif terhadap Islam.

Ia mengingatkan "terorisme yang berakar di dunia Islam". Sembari menanyangkan potongan video itu, Erdogan berkata kepada massa, "Seorang politikus yang mencoba meniru mengatakan sesuatu. Apa katanya? Dia berpendapat Islam bertanggung jawab atas teror."

3. Oposisi menilai Erdogan mengeksploitasi sebuah tragedi demi politik

Selandia Baru Kritik Erdogan karena Tayangkan Video PenembakanANTARA FOTO/REUTERS/Umit Bektas

Setelah mengetahui ini, anggota partai oposisi Gursel Tekin menyebut keputusan Erdogan tersebut "tidak bertanggung jawab". Ia juga menuding Erdogan mengeksploitasi sebuah tragedi demi keuntungan politik sesaat.

Brenton Tarrant, pelaku penembakan Christchurch berusia 28 tahun asal Australia, sendiri sempat merilis apa yang ia sebut manifesto. Di dalamnya, ia mengatakan bahwa warga Muslim harus dikeluarkan dari wilayah bagian barat Bosporus. Ini merujuk kepada bagian kawasan Turki yang masuk benua Eropa.

"Semua Muslim di negara kita, di bangsa kita, termasuk saya sendiri, jadi target," ujar Erdogan kepada para pendukungnya. "Mereka menguji kita dari jarak 16.500 kilometer jauhnya, dari Selandia Baru, dengan pesan-pesan yang mereka berikan dari sana. Ini bukan aksi individual, ini terorganisir," tambahnya.

4. Selandia Baru menilai apa yang coba diraih Erdogan itu tidak adil dan merusak reputasi negara

Selandia Baru Kritik Erdogan karena Tayangkan Video PenembakanANTARA FOTO/REUTERS/Jorge Silva

Peters pun menegaskan bahwa Erdogan "benar-benar tidak adil". Lebih lanjut, ia mengatakan,"Apapun yang seperti itu salah mengerti negara ini, apalagi pelakunya bukanlah warga negara Selandia Baru, serta membahayakan masa depan dan keamanan warga Selandia Baru di dalam maupun luar negeri," tegas Peters.

Ia juga menginformasikan kepada media bahwa pemerintah Selandia Baru menjelaskan kepada Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu dan Wakil Presiden Fuat Oktay yang mengunjungi Wellington bahwa citra Negeri Kiwi itu tak semestinya dirusak.

"Kami mendukung sebuah masyarakat yang terbuka dan bebas. Kami tidak memulai bencana ini, dan mereka sangat memahami itu," kata Peters kepada awak media.

5. Facebook menghapus lebih dari 1,5 juta video penembakan di Christchurch

Selandia Baru Kritik Erdogan karena Tayangkan Video PenembakanANTARA FOTO/REUTERS/Jorge Silva

Apa yang dilakukan Erdogan tentu sangat ironis mengingat sejak insiden terjadi, Facebook bekerja untuk menghapus video penembakan dari platform tersebut. Dalam 24 jam pascakejadian, Facebook mengaku sudah menghapus lebih dari 1,5 juta video.

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern sendiri mengungkapkan rasa frustrasinya karena video itu beredar luas di media sosial. "Kita tidak bisa diam saja dan menerima bahwa platform-platform ini sekadar hadir dan apa yang dikatakan di situ bukan tanggung jawab tempat yang mempublikasikannya," tegas Ardern.

Baca Juga: Penembakan di Christchurch, PM Selandia Baru Tolak Sebut Nama Pelaku

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya