Tiongkok Disebut Siap Balas Dendam Jika AS Akui Taiwan sebagai Negara

Hubungan kedua negara makin memanas

Sebuah tabloid milik pemerintah Tiongkok mengklaim bahwa pemerintah siap melakukan balas dendam jika AS mengakhiri One China Policy yang berarti pemberian pengakuan kepada Taiwan sebagai negara.

Klaim ini muncul setelah Presiden Taiwan berhasil mendarat di Houston, AS.

Tiongkok Disebut Siap Balas Dendam  Jika AS Akui Taiwan sebagai NegaraSam Yeah/AFP/Getty Images via npr.org

Reuters melaporkan bahwa Tabloid Global Times yang didanai oleh pemerintah Tiongkok mengeluarkan klaim ini beberapa jam setelah pesawat kepresidenan Taiwan mendarat di Houston, AS, pada Minggu malam (8/1) waktu setempat. Presiden Taiwan Tsai Ing-wen bertemu dengan sejumlah pejabat tinggi senat dari Partai Republik.

Sebelumnya, pemerintah Tiongkok sempat meminta AS untuk tak mengizinkan Tsai memasuki wilayah negara tersebut. Menurut Tiongkok, Tsai tak punya kapasitas untuk melakukan pertemuan tersebut karena di bawah One China Policy Taiwan adalah bagian dari Tiongkok dan bukan sebuah negara merdeka.

Baca Juga: Setelah 35 Diplomatnya Diusir, Ini Cara Rusia 'Balas Dendam' Kepada Amerika Serikat

Global Times sebut jika pemerintahan baru AS meninggalkan One China Policy rakyat Tiongkok akan menuntut pemerintah untuk membalas dendam.

Tiongkok Disebut Siap Balas Dendam  Jika AS Akui Taiwan sebagai NegaraKantor Kepresidenan Taiwan - AP via voanews.com

Menurut Global Times, AS tetap harus mempertahankan One China Policy bukan lantaran ini sebuah permintaan, melainkan sebuah kewajiban bagi AS jika ingin tetap mempertahankan hubungan bilateral yang baik dengan Tiongkok.

Global Times mengklaim bahwa rakyat Tiongkok akan meminta pemerintah untuk membalas dendam apabila kelak Trump mengabaikan One China Policy. Lebih lanjut, tabloid yang punya pengaruh besar ini menyatakan bahwa tak ada ruang untuk bernegosiasi seandainya itu terjadi.

Tabloid tersebut juga mengatakan bahwa pemerintah di Beijing akan memberikan tekanan ekonomi, diplomatik, serta militer yang lebih keras kepada Taiwan setelah pertemuan itu berlangsung. Global Times menilai Tsai harus menerima konsekuensi dari setiap tindakan provokatifnya.

Bulan lalu pemerintah Tiongkok sudah melayangkan protes saat Trump menerima telepon ucapan selamat dari Tsai. Namun, Trump tidak menggubris protes tersebut dan malah membuat geram Tiongkok dengan mengirim cuitan bernada sindiran seperti berikut ini:

Tiongkok Disebut Siap Balas Dendam  Jika AS Akui Taiwan sebagai Negaratwitter.com/realDonaldTrump

"Menarik bagaimana AS menjual perlengkapan militer senilai miliaran dolar kepada Taiwan tapi aku tidak boleh menerima telepon ucapan selamat."

Senator Partai Republik Ted Cruz mencoba memprovokasi Tiongkok dengan menyebut bahwa AS bebas bertemu dengan siapa saja, termasuk Presiden Taiwan.

Tiongkok Disebut Siap Balas Dendam  Jika AS Akui Taiwan sebagai NegaraAFP via businesstimes.com

Seperti dikutip dari The Guardian, senator Ted Cruz adalah salah satu perwakilan senat Partai Republik yang bertemu dengan Tsai. Dalam pertemuan itu ia mengaku menerima sebuah surat yang berisi permintaan agar pejabat senior Partai Republik untuk tetap menjunjung One China Policy dan tak bertemu dengan Tsai.

Ted pun merespon dengan mengeluarkan pernyataan bahwa AS bebas memutuskan untuk bertemu dengan siapapun, termasuk Taiwan. Ia menegaskan bahwa ini bukan tentang Tiongkok, melainkan berkaitan dengan hubungan AS dan Taiwan. Bahkan Ted berani menyebut Taiwan sebagai kawan yang secara hukum sah untuk dibela AS.

Sikap Trump terhadap Tiongkok memang terbilang sangat keras. Sejak kampanye hingga terpilih ia kerap kali mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang memprovokasi Beijing. Belum ada respon resmi dari pemerintahan presiden Xi Jinping mengenai pertemuan yang telah berlangsung.

Baca Juga: Korea Utara Siap Luncurkan Rudal

Topik:

Berita Terkini Lainnya