Tiongkok Temukan Lagi Virus Corona di Seafood Impor, Kini dari Rusia

Sebelumnya ada juga di kemasan ikan impor dari Indonesia

Jakarta, IDN Times - Otoritas Tiongkok menemukan adanya virus corona di kemasan seafood impor di Provinsi Jilin pada akhir pekan kemarin. Menurut laporan, virus itu terdapat pada salah satu kemasan cumi-cumi yang tiba di kota Changchun sehingga siapa pun yang menerimanya diminta untuk segera melakukan tes.

Pemerintah mengatakan telah menginformasikan kepada orang-orang yang membeli atau memakan cumi-cumi beku di pasar lokal sejak 24 hingga 31 Agustus untuk secepatnya melaporkan kepada otoritas setempat. Ini lantaran dikhawatirkan akan muncul klaster COVID-19 baru.

1. Cumi-cumi diimpor dari Rusia

Tiongkok Temukan Lagi Virus Corona di Seafood Impor, Kini dari RusiaUji asam nukleat di Prefektur Dehong, Provinsi Yunnan, Tiongkok, pada 16 September 2020. ANTARA FOTO/cnsphoto via REUTERS

Melansir Reuters, kantor pencegahan COVID-19 di Changchun mengungkap bahwa cumi-cumi tersebut diimpor dari Rusia oleh sebuah perusahaan lokal. Bea cukai Tiongkok pun mengumumkan akan menangguhkan semua impor dari perusahaan-perusahaan tertentu selama seminggu jika ditemukan virus corona pada produk mereka.

Apabila terbukti sebanyak tiga kali atau lebih, maka penangguhan akan diperpanjang hingga sebulan. Situasi ini kembali menimbulkan tanda tanya mengenai potensi transmisi virus lewat paket dan makanan beku, terlebih dari hasil impor.

Baca Juga: Pemerintah Pastikan Tidak Ada Lagi Jamur Enoki Asal Korsel Tercemar 

2. Indonesia menangguhkan ekspor ke Tiongkok

Tiongkok Temukan Lagi Virus Corona di Seafood Impor, Kini dari RusiaSuasana di Stasiun Kereta Yiwu, Provinsi Zhejiang, Tiongkok, pada 16 September 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song

Sebelumnya, pemerintah Tiongkok juga menemukan adanya patogen virus corona di kemasan ikan impor dari Indonesia. Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menangguhkan ekspor ikan dari PT Putri Indah ke Tiongkok karena ditemukan adanya virus corona dalam produk tersebut. Virus itu diketahui ada di sisi terluar kemasan, bukan dalam ikan.

Kementerian Perikanan menyampaikannya lewat sebuah pernyataan resmi pada Sabtu (19/9/2020). Kementerian menyebut penangguhan berlaku sejak sehari sebelumnya selama tujuh hari dan hanya berlaku untuk perusahaan itu. Sedangkan produsen-produsen lain masih bisa melakukan aktivitas ekspor seperti biasanya karena dinyatakan aman.

3. Masih belum ada penjelasan apakah virus bisa menyebar lewat barang

Tiongkok Temukan Lagi Virus Corona di Seafood Impor, Kini dari RusiaSeorang pekerja memakai masker di Rumah Sakit Tongji, Wuhan, Tiongkok, pada 3 September 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song

Salah satu klaster COVID-19 yang membuat publik khawatir mengenai cara virus corona bertransmisi adalah gudang e-commerce di Seoul, Korea Selatan pada Mei lalu. Ratusan pekerja di tempat itu dinyatakan positif COVID-19. Dengan begitu cepatnya proses pengiriman barang, muncul pertanyaan apakah virus corona bisa menyebar lewat kemasan atau paket.

Pemerintah Korea Selatan mengatakan kemungkinan transmisi seperti itu kecil. "Belum ada preseden transmisi global dari pengiriman paket sejauh ini," ujar Wakil Menteri Kesehatan Kim Gang-lip, seperti dikutip Reuters.

Pusat Pengendali dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) juga menduga hal yang sama. Menurut lembaga itu, virus corona bisa bertahan sebentar di beberapa permukaan, tapi potensi penyeberan lewat surat, produk atau paket pengiriman domestik maupun internasional belum bisa dibuktikan.

"Meski begitu, masih ada kemungkinan bahwa orang-orang bisa terinfeksi COVID-19 dengan menyentuh permukaan atau suatu benda yang mempunyai virus dan lalu menyentuh mulut, hidung, atau barangkali mata mereka. Tetapi, ini dianggap bukan sebagai cara utama virus menyebar," kata CDC.

Baca Juga: Temukan Virus Corona, Tiongkok Setop Impor Seafood dari Indonesia 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya