Usai Versace, Coach dan Givenchy Sebut Hong Kong-Taiwan Negara Merdeka

Media Tiongkok sebut ada potensi boikot terhadap kedua merek

Beijing, IDN Times - Setelah Versace, kini giliran dua rumah mode global, Coach dan Givenchy, yang terlibat dalam masalah dengan netizen Tiongkok. Coach, merek asal Amerika Serikat, dan Givenchy yang dari Prancis, mengeluarkan kaos yang berisi nama-nama kota besar di berbagai negara.

Dikutip dari Reuters, baik Coach maupun Givenchy mengategorikan Hong Kong dan Taiwan sebagai negara merdeka. Netizen Tiongkok pun mengaku kecewa dengan ini. Bahkan media pemerintah pun memberitakan bahwa ada potensi boikot setelah insiden ini viral.

1. Supermodel Tiongkok mengakhiri kerja sama dengan Coach

Melalui akun Weibo, Liu Wen mengaku kecewa terhadap Coach dan memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan label yang berkantor pusat di New York tersebut. "Saya meminta maaf kepada semuanya atas kerugian yang saya sebabkan sebagai akibat dari pilihan merek yang kurang berhati-hati," tulisnya.

"Saya mencintai tanah air saya, dan saya tanpa ragu-ragu menjaga kedaulatan Tiongkok," tambahnya. Taiwan memang memiliki pemerintahan sendiri dan berupaya keras menunjukkan posisinya di dunia internasional. Namun, Beijing tetap melihat bahwa Taiwan merupakan bagian dari Tiongkok.

2. Idol Tiongkok juga tak mau lagi berurusan dengan Givenchy

Setali tiga uang dengan Liu, anggota grup band Jackson Yee juga mengumumkan telah menyudahi kerja sama dengan Givenchy melalui akun resmi Weibo miliknya. Yee mengaku mengambil tindakan ini setelah melihat foto-foto kaos Givenchy yang bermasalah itu. Topik ini juga menjadi salah satu pembicaraan hangat di media sosial selama beberapa waktu.

3. Coach mengaku menghormati kedaulatan Tiongkok

Usai Versace, Coach dan Givenchy Sebut Hong Kong-Taiwan Negara MerdekaWeibo via The Storm Media

Setelah viral, Coach mengumumkan menemukan ketidakakuratan serius itu pada Mei tahun lalu. Perusahaan itu pun segera menarik kaos yang dipersoalkan dari penjualan secara global dan mengaku sangat menyesal atas desainnya.

"Kami juga mengevaluasi kembali susunan (produk) untuk memastikan kesesuaian, dan telah menguatkan proses pengembangan produk internal guna menghindari terjadinya masalah yang sama di masa depan," tulis perusahaan itu. "Coach menghormati dan mendukung kedaulatan serta integritas teritorial Tiongkok."

Sedangkan Givenchy masih bungkam.

4. Versace juga memasukkan Hong Kong sebagai negara sendiri

Usai Versace, Coach dan Givenchy Sebut Hong Kong-Taiwan Negara MerdekaWeibo via South China Morning Post

Insiden yang menimpa Givenchy dan Coach sangat mirip dengan yang terjadi kepada Versace. Sebelumnya, rumah mode Italia itu menulis di produk atasan, kaos dan hoodies, bahwa Hong Kong dan Makau bukan merupakan bagian dari Tiongkok, melainkan berdiri sendiri.

Padahal, Versace menempatkan Shanghai dan Beijing sebagai kota di Tiongkok. Givenchy dan Coach mengategorikan Taipei sebagai kota di Taiwan, sedangkan Hong Kong yang masih berstatus Wilayah Administratif Khusus dari Tiongkok, sebagai entitas mandiri.

5. Media pemerintah menilai semua perusahaan harus mengikuti aturan negara saat beroperasi di Tiongkok

Usai Versace, Coach dan Givenchy Sebut Hong Kong-Taiwan Negara MerdekaANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato

Harian Rakyat yang merupakan media pemerintah Tiongkok mengomentari insiden ini dan berpendapat bahwa perusahaan-perusahaan yang beroperasi di negara tersebut wajib mematuhi aturan. Dengan kata lain, mereka harus sependapat bahwa baik Taiwan dan Hong Kong adalah bagian dari Tiongkok.

Sedangkan media pemerintah lainnya, Global Times, menyebut ketiga merek itu telah menunjukkan perilaku "tidak hormat" kepada Tiongkok. Apalagi, menurut redaksi, saat ini Hong Kong tengah memanas dengan demonstrasi anti-pemerintah yang berlangsung selama 10 minggu. 

Baca Juga: Tiongkok Halangi Pelaku Industri Film Ikut Penghargaan di Taiwan

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya