Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov (X/@mfa_russia)

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan penggunaan rudal hipersonik Rusia yang diluncurkan ke Ukraina bertujuan untuk mengultimatum negara-negara Barat bahwa Rusia siap menggunakan segala cara untuk mempertahankan posisinya dari serangan apa pun.

Bulan lalu, Rusia mengerahkan rudal hipersonik Oershnik ke Kota Dnipro di Ukraina. Presiden Vladimir Putin mengatakan peluncuran tersebut adalah uji coba rudal yang tidak bisa ditembak jatuh.

Kala itu Putin menyatakan, Rusia bisa saja menggunakan rudal semacam itu jika diperlukan dan jika Rusia mendapat ancaman dari Barat.

“Pesan yang ingin disampaikan adalah Amerika Serikat (AS) dan para sekutunya (yang juga menyediakan senjata jarak jauh untuk Ukraina), mereka harus mengerti bahwa kami siap menggunakan segala cara untuk tidak membiarkan mereka mengalahkan kami,” kata Lavrov dikutip dari Channel News Asia, Jumat (6/12/2024).

“Mereka berjuang untuk mempertahankan hegemoni mereka atas dunia, di negara mana pun, wilayah mana pun. Sedangkan kami berjuang untuk kepentingan dan keamanan kami yang sah,” ungkap Lavrov.

1. Ukraina kehilangan integritasnya karena tolak kesepakatan

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov (X/@mfa_russia)

Menurut Lavrov, Ukraina telah kehilangan kesempatan untuk mempertahankan integritas teritorialnya dengan dua kali menolak proposal kesepakatan. Satu kali ketika perang skala penuh dimulai dan kedua dalam dialog di Turki, April 2022.

“Kami tidak memulai perang ini. Kami telah bertahun-tahun memberi peringatan bahwa mendorong NATO semakin dekat ke perbatasan kami, akan menciptakan masalah,” tegas Lavrov.

2. AS beri paket bantuan baru ke Ukraina

Editorial Team

Tonton lebih seru di