Dokter Tiongkok Ini Yakin Bisa Lakukan Transplantasi Kepala Pertama di Dunia

Tukar kepala? hiii ngeri....

Harbin, IDN Times - Dr Ren Xiaoping, seorang dokter bedah asal Tiongkok, optimistis akan sukses dengan proyek transplantasi kepala pertama di dunia. Sekalipun diragukan oleh berbagai pihak, namun dokter asal Universitas Kedokteran Harbin itu mengatakan bahwa keraguan atas penemuan-penemuan di bidang kedokteran adalah hal yang biasa.

Dokter Tiongkok Ini Yakin Bisa Lakukan Transplantasi Kepala Pertama di Dunianewsweek.com

"Masyarakat kita terbuka dan pekerjaan kita adalah memecahkan masalah ilmiah dan teknologi di bidang profesional kita," katanya seperti dikutip dari South China Morning Post.

Sambungkan kepala dan tubuh yang berbeda.

Dokter Tiongkok Ini Yakin Bisa Lakukan Transplantasi Kepala Pertama di Duniascmp.com

Ren optimis bahwa transplantasi kepala adalah solusi untuk penyakit yang hingga saat ini belum ditemukan obatnya. Dirinya bekerja sama dengan dokter Italia, Sergio Canavero melakukan percobaan pada dua mayat berbeda dengan menghubungkan kembali sumsum tulang belakang dan pembuluh darah kepala yang sehat dari satu mayat dengan mayat di tubuh orang lain. 

"Belum pernah ada prosedur pembedahan seperti itu, kami menyelesaikan desain operasi dan mempublikasikannya dalam jurnal medis," ujar Ren optimis. Dengan pembedahan itu, Ren mengatakan bahwa tes yang dilakukan membantu dokter untuk mencari cara yang tepat dalam memperbaiki jaringan. 

Hal yang sama diutarakan Canavero, rekan kerja Ren. Dokter asal Italia itu bahkan memuji pemerintah China yang ingin menjadi pionir dalam dunia kedokteran. "Presiden China Xi Jinping ingin mengembalikan kehebatan China, dia ingin menjadikan China sebagai satu-satunya negara adikuasa di dunia," kata Canavero.

Baca juga: Sejumlah Produk 'Made in China' Ternyata Dibuat di Korea Utara

Perdebatan tentang kode etik. 

Dokter Tiongkok Ini Yakin Bisa Lakukan Transplantasi Kepala Pertama di Dunianewsweek.com

Walaupun diklaim sebagai penemuan mutakhir yang dapat menyelesaikan berbagai persoalan medis, namun transplantasi kepala itu masih ditentang oleh beberapa pihak. Wang Yue, seorang profesor dari Institut Ilmu Medis Universitas Beijing mengatakan bahwa transplantasi harus masih harus memiliki aturan yang jelas sebelum diterapkan secara massal. 

Selain itu, permasalahan etika kedokteran juga masih melingkupi eksperimen tersebut. Dilansir dari newsweek.com, Karen Rommelfanger mempertanyakan tujuan untuk siapakah teknologi ini ditujukan. Menurutnya teknologi ini hanya akan menjangkau pasien-pasien kaya.

Selain itu, dirinya juga  mempertanyakan status Tiongkok sebagai pemasok organ transplantasi terbesar di dunia dan asal-usul tubuh dan organ yang menjadi bahan eksperimen tersebut.

Baca juga: Setelah Tikus, Dokter Ini Ingin Transplantasi Kepala Manusia

Topik:

Berita Terkini Lainnya