Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rumah Sakit di Beijing Kebakaran, 21 Orang Tewas

ilustrasi kebakaran (unsplash.com/@jentheodore)

Jakarta, IDN Times - Kebakaran di sebuah rumah sakit di Beijing telah menewaskan sedikitnya 21 orang dan memaksa puluhan orang mengungsi. Di lokasi kejadian, awan asap hitam tampak mengepul ke langit pada Selasa (18/4/2023) malam.

Orang-orang yang terperangkap di gedung bertingkat itu tampaknya mengikat seprai menjadi tali darurat dan melarikan diri dengan memanjat keluar jendela. Ada juga orang-orang yang merayap di unit pendingin udara di bagian luar gedung.

1. Ada 71 pasien yang berhasil diselamatkan dari kebakaran

Ilustrasi Kebakaran (IDN Times/Mardya Shakti)

Petugas darurat berhasil memadamkan api di rumah sakit tersebut. Setidaknya 71 pasien berhasil diselamatkan dari insiden tersebut, dilansir The Guardian.

Penyebab kebakaran sedang diselidiki. Sebagian besar gedung rumah sakit tampaknya mati listrik akibat kebakaran tersebut. Bagian luar bangunan tampak menghitam dan hangus di beberapa bagian rumah sakit. 

Belum ada pernyataan resmi dari Pemerintah Kota Beijing terkait korban jiwa terbaru dan berapa korban yang terluka akibat insiden ini. Namun, kebakaran itu tampaknya menjadi yang paling mematikan di ibu kota China dalam dua dekade terakhir.

2. Partai Komunis akan mengejar siapa saja yang bertanggung jawab atas kebakaran

Yin Li, sekretaris Partai Komunis untuk Beijing, mengunjungi lokasi kebakaran dan mengatakan bahwa pihak berwenang akan mengejar siapa pun yang terbukti bersalah.

“Kebakaran ini menyayat hati, dan jadi pelajaran sangat mendalam,” kata Tuan Yin, dilansir New York Times. “Ini adalah bel peringatan bagi kita, mengingatkan kita bahwa tidak boleh ada kelonggaran sedikit pun dalam keselamatan kerja," tambahnya. 

Di platform media sosial China, seperti Weibo, penduduk berbagi gambar dan potongan rekaman yang menunjukkan bagaimana kebakaran di Beijing menelan sebagian besar bangunan. Saat kejadian, banyak orang di dalam rumah sakit tidak punya waktu untuk melarikan diri dengan cepat.

3. Pemerintah China kerap memblokir atau menyensor unggahan/berita tentang kebakaran

Bendera China (Pixabay.com/glaborde7)

Pesan yang membagikan rekaman di platform media sosial seringkali dengan cepat menghilang. Pemerintah China telah mahir menyensor berita dengan cepat dalam upaya meredam kemarahan publik dan pertanyaan tentang bencana.

Beberapa orang di media sosial bertanya mengapa pemerintah Beijing butuh waktu lama untuk merilis berita kebakaran itu. Sejauh ini, Pemerintah China tidak diketahui melakukan tindakan represif terhadap media yang memberitakan bencana. 

"Bahkan jika ini tidak terjadi di ibu kota, bukankah publik memiliki hak dasar untuk mengetahui tentang bencana kebakaran yang menewaskan 21 orang," kata salah satu komentar di WeChat, layanan media sosial China, dilansir New York Times.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us