Rafah, yang berbatasan dengan Mesir, adalah titik masuk utama bantuan kemanusiaan sebelum Israel meningkatkan serangan militernya di kota tersebut pada awal bulan ini dan mengambil kendali penyeberangan dari sisi Palestina.
Peeperkorn mengatakan bahwa penutupan penyeberangan Rafah berdampak langsung pada kemampuan WHO untuk mengirimkan pasokan medis ke Gaza.
“Hampir 100 persen perbekalan kesehatan, obat-obatan penting, peralatan, semuanya berasal dari El Arish (di Mesir) melalui penyeberangan Rafah. Saat ini ada 60 truk yang berada di El Arish menunggu untuk masuk ke Gaza," ujarnya.
Sejak penutupan Rafah, WHO hanya mampu mengirimkan tiga truk pasokan medis melalui penyeberangan Karem Abu Salem, atau yang disebut penyeberangan Kerem Shalom oleh orang Israel.
Juru bicara WHO, Margaret Harris, mengatakan bahwa sejak Israel melancarkan serangannya di Rafah, semua evakuasi medis mendadak terhenti. Ia memperingatkan bahwa banyak orang yang akan meninggal akibat penghentian tersebut.