Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera Georgia (unsplash.com/etienneflorent)

Jakarta, IDN Times - Presiden Rusia Vladimir Putin, pada Kamis (10/10/2024), memutuskan untuk memperluas aturan pembebasan visa bagi warga Georgia di Rusia. Keputusan ini diluncurkan untuk mempermudah pengurusan visa pekerja dan mahasiswa asal Georgia di Rusia. 

Di bawah kepemimpinan Partai Georgian Dream, Tbilisi terus mendekatkan diri dengan Moskow dan semakin menjauh dari Barat. Bahkan, Moskow berniat membantu proses normalisasi relasi Georgia dengan wilayah pecahan yang diduduki Rusia, yakni Abkhazia dan Ossetia Selatan. 

1. Rusia ingin Partai Georgian Dream tetap berkuasa di Georgia

bendera Rusia (x.com/mfa_russia)

Berdasarkan laman resmi pemerintah Rusia, pembatasan visa bagi pekerja dan mahasiswa Georgia di Rusia sudah dicabut. Dalam aturan baru ini, pekerja dan mahasiswa Georgia diperbolehkan tinggal di Rusia lebih dari 90 hari. 

Melansir Civil, kebijakan ini ditetapkan hanya 2 minggu sebelum diselenggarakannya pemilu parlementer di Georgia. Pemilu itu akan menentukan masa depan Georgia untuk tetap berada di bawah Partai Georgian Dream atau justru dimenangkan oposisi pro-Barat. 

Moskow sudah memberikan sinyal agar Partai Georgian Dream tetap berkuasa di Georgia. Bahkan, Rusia beberapa kali menuding Amerika Serikat (AS) akan mengintervensi pemilu untuk menggulingkan Partai Georgian Dream. 

Pada 2023, Rusia sudah membebaskan visa kunjungan bagi warga Georgia ke negaranya dan mengembalikan rute penerbangan langsung dari Moskow ke Tbilisi dan sebaliknya. 

2. Uni Eropa tangguhkan dana bantuan ke Georgia sebesar Rp2 triliun

Editorial Team

EditorBrahm

Tonton lebih seru di