Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera Ukraina
ilustrasi bendera Ukraina (unsplash.com/madara_p)

Intinya sih...

  • Lebih dari 19.500 anak Ukraina dideportasi ke Rusia dan Belarus, hanya 1.600 dipulangkan

  • Terdapat 165 kamp pendidikan militer untuk anak-anak Ukraina di wilayah dudukan Rusia di Ukraina, Rusia, Belarus, dan Korut

  • Rusia memiliterisasi anak-anak di wilayah dudukan di Ukraina dan memaksa tawanan perang Ukraina untuk bergabung dengan militer Rusia

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pakar Hukum dari Pusat Hak Asasi Manusia (HAM) Ukraina, Kateryna Rashevska mengungkapkan bukti dugaan anak-anak Ukraina dikirim Rusia ke Korea Utara (Korut). Anak-anak tersebut diduga didoktrin oleh militer oleh Rusia. 

“Foto ini adalah Misha, anak berusia 12 tahun yang berasal dari Donetsk dan Liza berusia 16 tahun dari Simferopol dikirim ke Kamp Songdowon di Korut yang berjarak 9 ribu km dari rumah mereka,” ungkapnya, dikutip dari TVP World, pada Jumat (5/12/2025). 

Ukraina menyebut, lebih dari 19.500 anak-anak sudah dideportasi secara ilegal ke Rusia dan Belarus. Sejauh ini, baru ada 1.600 anak-anak Ukraina yang dipulangkan ke negara asalnya. 

1. Terdapat 165 kamp untuk menampung anak-anak Ukraina

Rashevska menyebut bahwa anak-anak tersebut dideportasi dan diadopsi oleh keluarga di Rusia. Selain itu, sejumlah anak menjadi yatim piatu karena keluarganya dibunuh dalam perang dan dikirim ke 165 kamp sejumlah negara.  

“Pusat HAM Ukraina mendokumentasikan 165 kamp pendidikan untuk anak-anak Ukraina. Mereka mendapatkan pendidikan militer dan didoktrin tentang Rusia. Kamp tersebut berada di wilayah dudukan Rusia di Ukraina, Rusia, Belarus, dan Korut,” terangnya, dilansir The Kyiv Independent

Pemerintah Ukraina memperkirakan bahwa jumlah anak yang diculik jauh lebih banyak dari yang tercatat. Ombudsman Ukraina menyebut kemungkinan jumlahnya mencapai lebih dari 150 ribu anak. 

2. Rusia militerisasi anak-anak asal wilayah dudukan di Ukraina

Rusia sudah memiliterisasi anak-anak di wilayah dudukan di Ukraina, termasuk Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, Kherson, dan Krimea. Moskow telah mendoktrin anak-anak dengan sistem militer di sekolah dan kamp pemuda. 

“Sejak 2015, Rusia sudah mempersiapkan warga Ukraina secara sistematis dalam okupansi. Tindakan ini termasuk mempersiapkan anak usia sebelum sekolah untuk bergabung dalam militer,” kata Kepala Direktur The Reckoning Project, Roman Avramenko. 

Terdapat 500 sekolah di wilayah dudukan yang masuk dalam sistem pendidikan Rusia. Murid di sana diwajibkan ikut dalam kelas propaganda yang berada di bawah pengawasan dari Badan Keamanan Federal (FSB). 

3. Tawanan perang Ukraina diharuskan untuk menjadi tentara Rusia

Pada saat yang sama, Sekretariat Penanganan Tawanan Perang Ukraina, Dmytro Usov mengatakan, Moskow sudah memaksa tawanan perang Ukraina untuk bergabung dengan militer Rusia. Sejumlah di antaranya ditangkap saat berada di medan perang. 

Setidaknya ada 16 persen dari tawanan perang Ukraina dan 6 persen berasal dari Krimea. Sejumlah pakar menyebut bahwa praktik tersebut masuk dalam kejahatan perang dan dapat didakwa atas tindakan kriminal internasional. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team