Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera Kanada (pexels.com/@jaredvandermeer)

Jakarta, IDN Times - Communications Security Establishment (CSE) Kanada menyebut hacker Rusia terus berupaya mengganggu sistem milik perusahaan energi di negaranya. Ini mengingat Kanada merupakan salah satu negara yang paling santer mendukung Ukraina. 

Pekan lalu, Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau mengumumkan rencana menyita dan menjual pesawat kargo Rusia, untuk diberikan kepada korban perang di Ukraina. Rencana itu membuat geram Moskow dan menyebut bahwa relasi Rusia-Kanada berada di ujung tanduk. 

1. Hacker akan terus menyerang di tengah perang Rusia-Ukraina

CSE mengungkapkan, kelompok peretas pro-Rusia terus berusaha menyerang infrastruktur minyak dan gas di Kanada. Mereka menduga bahwa hacker masih terus jadi ancaman hingga perang di Ukraina berakhir. 

"Kami menilai bahwa intensi dari aktivitas serangan siber berusaha untuk mengganggu layanan dan memberikan dampak psikologis. Ini untuk melemahkan dukungan warga Kanada kepada Ukraina. Kami menilai aktivitas ini akan terus berlanjut selama berlangsungnya peperangan dan akan meningkat di tengah gagalnya upaya Rusia, atau ketika dukungan baru kepada Ukraina diumumkan," kata CSE pada Rabu (21/6/2023), dikutip CBC.

Institusi tersebut menilai kelompok peretas yang tidak berhubungan dengan Kremlin hanya memberikan serangan kecil. Sedangkan, kelompok yang didanai Kremlin akan menghasilkan serangan yang lebih mutakhir. 

"Kami menilai terdapat kesempatan insiden gangguan di sektor migas Kanada yang disebabkan oleh aktor asal Rusia. Ini karena tingginya risiko, jumlah, dan aktivitas sektor di sektor ini. Sektor dengan target empuk lainnya juga akan mendapat serangan," sambungnya. 

2. Ransomware masih jadi momok bagi infrastruktur energi Kanada

CSE menilai ransomware dan email bisnis akan menjadi ancaman terbesar dalam sektor migas Kanada. Namun, ransomware yang menjadi ancaman utama terhadap suplai migas kepada seluruh warga Kanada. 

Pihaknya mengingatkan tentang serangan ransomware pada 2021 yang menyasar perusahaan Colonial Pipeline. Perusahaan itu bertanggung jawab atas pipa sepanjang 8.880 km di Eastern Seaboard di Amerika Serikat (AS). Insiden tersebut mengakibatkan belasan ribu liter bensin tidak dapat dialirkan. 

CSE menambahkan bahwa kelompok hacker yang didukung oleh pemerintah Rusia akan terus melanjutkan aksinya menyasar sektor komersial dan melakukan aksinya untuk kepentingan ekonomi. 

"Kami menilai bahwa sejak migas adalah infrastruktur krusial. Sangat memungkinan sektor ini menjadi target strategis aktivitas kejahatan siber yang disponsori pemerintah dalam menyasar sektor energi suatu negara, terutama di tengah tensi geopolitik," tambahnya. 

3. Kanada akan kirim 15 tank Leopard ke Latvia

Pekan lalu, Menteri Pertahanan Kanada, Anita Anand mengumumkan akan meningkatkan pasukannya di Latvia. Ia menyebut akan menerjunkan 15 tank Leopard 2A4M sebagai bagain dari upaya NATO dalam membangun kapabilitas pertempuran di negara yang berbatasan dengan Rusia. 

"Ini akan meningkatkan kapabilitas tempur pasukan NATO asal Kanada di Latvia. Nantinya, ini akan memastikan kelanjutan penguatan dan kemampuan dalam melindungi pertahanan sisi timur di seluruh negara aliansi kami," katanya.

Dilansir Reuters, Kanada terus berupaya meningkatkan kekuatan dan menambah keberadaan pasukannya di Latvia. Saat ini, terdapat sekitar 800 anggota pasukan bersenjata Kanada di negara Baltik tersebut. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team