Jakarta, IDN Times - Pasukan Rusia dikabarkan terus menggempur Severodonetsk, tepatnya di zona berlindung untuk warga sipil. Separatis pro-Rusia bahkan menyebut, jembatan terakhir di kota tersebut telah dihancurkan.
Seorang pejabat Ukraina mengatakan, serangan di Severodonetsk ini merupakan serangan brutal usai serangan Rusia ke Mairupol.
Gubernur Luhansk merangkap Severodonetsk, Sergei Gadai mengatakan, pasukan Ukraina masih bertahan di kota itu untuk mempertahankan sejumlah gedung.
“Pertempuran begitu sengit sehingga pasukan kami tidak hanya berjuang untuk satu kawasan saja,” kata Gadai, dikutip dari Channel News Asia, Senin (13/6/2022).
Pasukan Rusia kini dilaporkan telah menguasai hampir seluruh Kota Severodonetsk.
“Rusia terus menyerbu kota, mereka terus berusaha memukul mundur pasukan Ukraina,” ucap dia.
Gadai melaporkan bahwa pasukan Rusia menembakkan artileri ke pabrik kimia Azot, tempat ratusan warga sipil berlindung.
“Sekitar 500 warga sipil masih berada di kawasan pabrik Azot, 40 di antaranya adalah anak-anak. Terkadang pasukan kami dapat mengevakuasi beberapa orang,” ujarnya lagi.
Selain itu, di Kota Lysychansk yang terletak di seberang Sungai Siverskyi, juga diserang pasukan Rusia. Bahkan seorang anak berusia enam tahun dilaporkan tewas di sana.
Kantor berita Rusia, RIA, mengutip juru bicara separatis pro-Moskow, Eduard Basurin, mengatakan bahwa jembatan terakhir di atas Sungai Siverskyi yang menghubungkan dua kota tersebut telah dihancurkan.
“Pasukan Ukraina terjebak di Severodonetsk dan harus memilih antara menyerah atau mati,” ucap Basurin.