Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pasukan Ukraina mengoperasikan senjata anti-pesawat untuk menembaki drone dan pesawat milik Rusia. Foto diunggah pada 5 November. (instagram.com/@zelenskyy_official)

Jakarta, IDN Times – Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan bahwa keputusan Amerika Serikat (AS) sangat gegabah dan sembrono karena mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauhnya dalam perang. 

"Keputusan ini berbahaya dan bertujuan meningkatkan keterlibatan AS dalam konflik ini," kata Peskov, pada Senin (18/11/2024), dilansir dari Reuters.

Sebelumnya, Joe Biden mengatakan akan memberi izin kepada Ukraina untuk menggunakan rudal buatannya dalam konflik tersebut, termasuk rudal tipe ATACMS yang mampu menjangkau hingga 306 kilometer. Langkah itu menjadi perubahan kebijakan yang besar bagi Ukraina.

Sementara itu, Rusia telah memperingatkan negara Barat tentang bagaimana mereka akan menafsirkan keputusan semacam itu. Moskow mengatakan langkah seperti itu akan meningkatkan risiko konfrontasi langsung dengan NATO.

1. AS berupaya memprovokasi Rusia

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden (twitter.com/President Biden)

Menurut Peskov, tindakan semacam ini menjadi provokasi yang dilakukan oleh Washington. Ia mengingatkan kembali pidato Presiden Vladimir Putin pada September lalu, yang mengatakan bahwa persetujuan Barat terkait penggunaan senjata mengindikasikan anggota NATO telah terlibat langsung dalam konflik.

"Jelas bahwa pemerintahan Washington yang akan berakhir bermaksud mengambil langkah-langkah untuk terus menambah bahan bakar ke dalam api dan terus memprovokasi ketegangan seputar konflik ini," kata Peskov.

Seorang pejabat Rusia juga mengatakan, langkah AS di ujung pemerintahan Biden itu sangat provokatif dan tak akan mengubah lintasan perang.

2. Nuklir Rusia kini dipersiapkan

Editorial Team

Tonton lebih seru di