Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rusia Serang Wilayah Sumy di Ukraina, 10 Orang Tewas

Invasi Rusia berdampak pada kerusakan berbagai fasilitas publik yang dimiliki Ukraina. (twitter.com/@ZelenskyyUa)

Jakarta, IDN Times – Rudal yang diluncurkan oleh Rusia pada Minggu (17/11/2024) malam menghancurkan perumahan di wilayah Sumy, timur laut Ukraina. Setidaknya 10 orang tewas dalam serangan tersebut.

"Malam Minggu bagi kota Sumy menjadi neraka, tragedi yang dibawa Rusia ke tanah kami," kata Volodymyr Artyukh, kepala administrasi militer Sumy, dilansir dari Reuters.

Dinas Pemadam Kebakaran menunjukkan petugas berjuang memadamkan api yang membakar mobil-mobil. Para penyelamat tampak membawa orang-orang keluar dari sebuah gedung. Foto menunjukkan gedung bertingkat yang menjadi target serangan tersebut semua jendelanya pecah dan fasadnya rusak.

“Lebih dari 400 orang dievakuasi,” tambah Dinas tersebut.

1. Kedua pihak tak memberikan komentar

Belum ada laporan media lebih lengkap terkait serangan itu, baik dari Rusia maupun Ukraina. Kedua pihak telah berulang kali mengatakan tidak menargetkan warga sipil dalam serangan.

Namun, konflik yang terjadi sejak Februari 2022 itu telah menelan ribuan korban jiwa. Banyak di antaranya merupakan warga sipil Ukraina.

2. Serangan terhadap fasilitas listrik juga terjadi di Kiev

Ilustrasi pembangkit listrik tenaga nuklir (istockphoto.com/zhongguo)

Serangan pada Minggu di Sumy berlangsung tak lama setelah Rusia juga menggempur wilayah Kiev secara masif. Sekitar 120 rudal dan 90 drone menargetkan fasilitas listrik di wilayah itu.

"Kerusakan parah terjadi pada sistem energi Ukraina, termasuk pembangkit listrik DTEK. Serangan ini kembali menyoroti kebutuhan Ukraina akan sistem pertahanan udara tambahan dari sekutu kami," kata Maxim Timchenko, CEO DTEK, perusahaan listrik swasta terbesar di Ukraina.

Tingkat kerusakan sulit diperkirakan. Setelah serangan Rusia berulang kali terhadap jaringan listrik, para pejabat hanya mengungkapkan sedikit informasi terperinci tentang hasil serangan dan kondisi jaringan.

Serangan Rusia terhadap fasilitas listrik milik Ukraina membuat warga kini harus berjuang di tengah musim dingin. Di beberapa wilayah lain seperti Volyn, Rivne, Lviv di barat hingga Dnipropetrovsk dan Zaporizhzhia di tenggara, juga telah mengalami kerusakan. Akibatnya, penggunaan listrik kini dibatasi.

3. Perdamaian bakal dicapai dalam waktu dekat

Kremlin, pusat pemerintahan Rusia di Moskow (pixabay.com/Tatyana Kazakova)

Pada Jumat, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengatakan bahwa konflik akan berakhir lebih cepat setelah Donald Trump menjadi presiden AS tahun depan. Ia optimistis bahwa langkah itu bisa diwujudkan dalam waktu dekat.

"Yang pasti perang akan segera berakhir dengan kebijakan tim yang sekarang akan memimpin Gedung Putih. Ini adalah pendekatan mereka, janji mereka kepada warga negara mereka," kata Zelenskyy dilansir Le Monde.

Meski begitu, ia mengaku belum tahu tanggal pastinya. Zelenskyy mengatakan telah melakukan percakapan konstruktif dengan Trump setelah dinyatakan menang dalam pemilihan baru-baru ini.

"Saya tidak mendengar apa pun yang bertentangan dengan posisi kami," tambahnya.

Duta Besa Rusia untuk PBB, Gennady Gatilov, pada Kamis mengatakan bahwa pihaknya juga siap berdamai dengan Ukraina, asalkan diprakarasi oleh Trump.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zidan Patrio
EditorZidan Patrio
Follow Us