Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

AS Izinkan Ukraina Pakai Senjatanya, Apa Respons Rusia?

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (X/ZelenskyyUa)

Jakarta, IDN Times - Kantor presiden Rusia, Kremlin, pada Senin mengatakan kemungkinan penggunaan rudal jarak jauh AS terhadap target di Rusia pada akhirnya akan menyebabkan "gelombang ketegangan baru".

Pernyataan itu dikeluarkan Kremlin di tengah laporan media bahwa Presiden Amerika Serikat Joe Biden, yang akan turun dari jabatan, mengizinkan pencabutan pembatasan penggunaan rudal oleh Ukraina.

Pada Minggu kemarin, banyak media, termasuk The New York Times dengan mengutip pejabat anonim, melaporkan bahwa Biden telah mengizinkan penggunaan rudal ATACMS oleh Ukraina untuk serangan di dalam Rusia, dikutip dari ANTARA, Selasa (19/11/2024).

1. Bakal ada ketegangan baru

Potret juru bicara Kremlin Rusia, Dmitry Peskov (twitter.com/RussianEmbassy)

Izin tersebut menandai perubahan besar dalam kebijakan AS menjelang pelantikan presiden terpilih Donald J. Trump pada Januari 2025.

Jika keputusan seperti itu benar-benar dirumuskan dan dikomunikasikan kepada pemerintah Ukraina, menurut juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, akan ada babak baru ketegangan.

"Tentu saja ini adalah babak ketegangan baru secara kualitatif dan situasi baru secara kualitatif dari sudut pandang keterlibatan AS dalam konflik ini," katanya kepada wartawan di Moskow.

2. Putin sudah mengetahui rencana AS-Ukraina

Vladimir Putin mengadakan pertemuan dengan anggota tetap Dewan Keamanan (08/11). (instagram.com/russian_kremlin)

Sambil menyatakan bahwa posisi Rusia harus benar-benar jelas bagi semua pihak, ia mengatakan sinyal-sinyal tersebut dibaca oleh negara-negara Barat.

Posisi tersebut, ujar Peskov, juga telah disuarakan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin sendiri selama pertemuan dengan para kepala kantor berita internasional terkemuka di St. Petersburg pada Juni.

Peskov lebih lanjut mengatakan sikap Putin mengenai masalah tersebut telah dirumuskan "dengan sangat jelas dan tidak ambigu."

Peskov menyiratkan bahwa pihak Rusia mengetahui informasi tersebut hanya berdasarkan pemberitaan media Barat.

3. Keterlibatan Barat dalam konflik Ukraina

U.S. Embassy in Ukraine

Peskov juga mengatakan bahaya yang dilihat oleh Kremlin sehubungan dengan masalah tersebut adalah bahwa serangan jarak jauh tersebut tidak dilakukan oleh Ukraina, melainkan oleh negara-negara yang memberikan izin kepada Kiev.

"Ini secara radikal mengubah modalitas keterlibatan mereka dalam konflik (di Ukraina)," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa pemerintahan Biden yang akan berakhir bermaksud mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan ketegangan pada perang Rusia-Ukraina.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us