Bendera Jerman (Unsplash.com/Christian Wiediger)
Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sibyha menuduh serangan baru itu sebagai tanggapan dari penjahat perang Presiden Rusia Vladimir Putin, yang dihubungi pemimpin negara. Hal itu tampaknya menyindir Kanselir Jerman Olaf Scholz yang berbicara dengan Putin melalui telepon.
Scholz membela panggilan tersebut, yang dia sampaikan bahwa panggilan itu penting dan sangat terperinci. Dia mengatakan Putin hanya mengubah sedikit pandangannya terkait perang, dan telah mendesak Rusia menarik pasukannya.
Kanselir juga menambahkan bahwa tidak baik jika tidak ada pemimpin Eropa yang melakukan pembicaraan dengan pemimpin Rusia, sementara Amerika Serikat melakukannya.
Polandia, yang juga berbatasan dengan Ukraina telah mengerahkan angkatan udaranya karena khawatir terkena serangan. Negara itu melalui Perdana Menteri Donald Tusk juga menyindir percakapan pemimpin Jerman dengan Rusia.
"Serangan tadi malam, salah satu yang terbesar dalam perang ini, telah membuktikan diplomasi telepon tidak dapat menggantikan dukungan nyata dari seluruh Barat untuk Ukraina. Minggu-minggu selanjutnya akan menjadi penentu, tidak hanya untuk perang itu sendiri, tapi juga untuk masa depan kita," katanya.