Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera Rusia (pixabay.com/fotiniya)

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, pada Minggu (23/3/2025), mengatakan bahwa negosiasi antara Rusia-Ukraina cukup sulit. Ia menyebut semua upaya ini hanyalah sebuah permulaan dari negosiasi panjang. 

"Kami baru berada di masa-masa awal dari negosisasi perdamaian. Memang terdapat beberapa pertanyaan soal potensi gencatan senjata ini akan diterapkan. Namun, di depan mata masih ada negosiasi damai yang sulit," terangnya.

Sebelumnya, Peskov sudah memperingatkan bahwa Uni Eropa (UE) justru memilih jalan militerisasi dibanding perdamaian. Ia menuding Eropa tidak ingin menyelesaikan perang dan malah berniat memperpanjang konflik di Ukraina. 

1. Rusia berniat lanjutkan inisiatif koridor gandum di Laut Hitam

Peskov mengatakan bahwa Rusia akan berbicara dengan Amerika Serikat (AS) untuk mendiskusikan soal pengembalian perjanjian jalur gandum di Laut Hitam pada 2022. 

"Pada Senin, kami akan melanjutkan dialog mengenai perjanjian yang disetujui oleh Presiden Rusia Vladimir Putin untuk melanjutkan inisiatif Laut Hitam. Negosiator kami sudah siap mendiskusikan permasalahan ini," ungkapnya, dikutip The Moscow Times

Moskow sudah menarik diri dari perjanjian yang diinisiasi oleh Turki dan PBB. Pada 2023, Rusia menuding Barat gagal melanjutkan komitmennya untuk mengurangi sanksi kepada ekspor pertanian dan pupuk dari Rusia. 

Rencananya delegasi Rusia dan Ukraina akan mengadakan dialog terpisah dengan delegasi AS di Arab Saudi dalam 48 hari ke depan. Dialog ini sebagai upaya penyelesaian perang Ukraina yang sudah berlangsung 3 tahun lamanya. 

2. Rusia harapkan dialog konstruktif dengan Ukraina di Arab Saudi

Editorial Team

EditorBrahm

Tonton lebih seru di