Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, pada Kamis (21/8/2025) mengatakan bahwa Ukraina tidak tertarik pada perdamaian yang berkelanjutan, adil, dan berjangka panjang, dan menuduhnya mencari jaminan keamanan yang tidak sesuai dengan tuntutan Moskow.
Komentar Lavrov muncul ketika Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengumumkan kesiapannya bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, meski dengan syarat para sekutu Kiev menyetujui jaminan keamanan bagi Ukraina untuk mencegah serangan Rusia di masa mendatang.
Diplomat Rusia itu juga memperingatkan bahwa pengerahan pasukan asing di Ukraina sama sekali tidak dapat diterima bagi Kremlin dan semua kekuatan politik yang berakal sehat di Eropa.