Rusia Tidak Setujui Penempatan Penjaga Perdamaian di Ukraina

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Kepresidenan Rusia Dmitry Peskov, pada Selasa (25/2/2025), membantah pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bahwa negaranya menyetujui penerjunan tentara penjaga perdamaian Eropa di Ukraina.
Setelah berdialog di Arab Saudi, hubungan AS-Rusia nampak mulai membaik. Presiden Rusia Vladimir Putin pun tidak menampik kemungkinan membuka kerja sama dengan AS untuk mengeksploitasi mineral langka di negaranya dan teritori Ukraina dudukan Rusia.
1. Sebut pengiriman tentara Eropa sama dengan pengiriman pasukan NATO
Peskov mengatakan bahwa Rusia tidak pernah menyetujui pasukan penjaga pertahanan di Ukraina. Ia pun mengungkapkan kembali pernyataan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov.
"Tidak ada posisi mengenai ini selain yang sudah disampaikan oleh Menlu Lavrov ketika menghadiri dialog dengan AS di Riyadh. Saya tidak akan menambahkan apapun mengenai ini dan mengomentari masalah ini," tuturnya, dilansir Politico.
Dalam dialog di Arab Saudi, Lavrov menyebut bahwa keberadaan tentara penjaga perdamaian Eropa di Ukriana tidak dapat diterima. Keberadaan pasukan Eropa sama dengan pengiriman tentara di NATO, tapi dengan bendera yang berbeda.
Selama ini, Kremlin menyebut bahwa pengiriman tentara penjaga perdamaian asing di Ukraina sama dengan ekskalasi perang.