Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bendera Rusia. (pixabay.com/michel_van_der_vegt)
Bendera Rusia. (pixabay.com/michel_van_der_vegt)

Intinya sih...

  • Rusia menolak rencana NATO untuk zona larangan terbang di Ukraina

  • Rusia akan tuntut negara UE yang berikan dana ke Ukraina dari pembekuan aset

  • Polandia dorong penerapan zona larangan terbang di Ukraina

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Wakil Kepala Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, pada Selasa (16/9/2025), menolak rencana NATO untuk mendirikan zona larangan terbang di Ukraina. Larangan ini diusulkan menyusul masuknya sejumlah drone Rusia di Polandia. 

“Implementasi ide provokatif dari Kiev dan lainnya yang menginginkan adanya zona larangan terbang di Ukraina dan memperbolehkan negara-negara NATO menembak jatuh drone kami berarti sama dengan pernyataan perang terhadap Rusia,” ungkapnya, dilansir DPA International.

Dalam sepekan terakhir, situasi di Eropa Timur terus menegang imbas masuknya drone Rusia di Polandia. Selain itu, latihan militer Zapad antara Rusia dan Belarus turut membuat Polandia menutup perbatasan dengan Belarus.

1. Rusia akan tuntut negara UE yang berikan dana ke Ukraina dari pembekuan aset

Medvedev mengungkapkan bahwa Rusia akan menuntut semua negara anggota Uni Eropa (UE) yang menggunakan sanksi pembekuan aset untuk memberikan utang ke Ukraina. Langkah ini disebut sebagai pelanggaran. 

“Jika ini terjadi, Rusia akan mempersekusi UE, termasuk masing-masing negara anggota UE yang mencoba menyita properti Rusia hingga akhir waktu. Rusia akan mengejar mereka semua,” terangnya, dikutip dari Politico

Komisi Eropa sudah mengusulkan pencairan aset sitaan milik Rusia di dalam teritorinya yang dimasukkan dalam Bank Sentral Eropa. Uang tunai dari hasil sitaan aset Rusia tersebut nilainya hampir mencapai 200 miliar euro (Rp3.894 triliun). 

2. Polandia dorong penerapan zona larangan terbang di Ukraina

Bendera Polandia. (unsplash.com/jadziaphotographs)

Menteri Luar Negeri Polandia, Radoslaw Sikorski mendorong negara-negara NATO untuk menerapkan zona larangan terbang di langit Ukraina. Usulan ini disebut mampu melindungi teritori negara aliansi dan warga dari ancaman drone Rusia. 

“Kami sebagai NATO dan UE memiliki kapabilitas untuk melakukan ini. Namun, ini bukanlah keputusan yang bisa dibuat oleh Polandia saja. Ini dapat dilakukan oleh aliansi,” tutur Sikorski, dilansir Ukrinform.

Sikorski mengungkapkan, perlindungan kepada warga akan lebih efektif jika Polandia dapat menembak drone dan objek yang mengancam di luar teritori negara. Ia setuju dengan ajakan Ukraina untuk ikut menembak drone di dalam teritori Ukraina. 

3. Polandia akan persiapkan diri agar siap dalam perang

Presiden Polandia, Karol Nawrocki menyerukan kepada NATO untuk memperkuat pertahanan dari inkursi drone Rusia di dalam wilayah udara Polandia. Penguatan pertahanan NATO diharapkan mampu memastikan perdamaian di Polandia.

Pemimpin sayap kanan itu meyakini bahwa drone Rusia tersebut dikontrol langsung oleh Moskow. Menurutnya, masuknya 19 drone tersebut ke Polandia bertujuan untuk menunjukkan kapabilitas dari militer Rusia. 

Nawrocki menyebut, hanya sanksi dan pemblokiran impor minyak dari Rusia yang dapat menghentikan perang di Ukraina. Ia mendukung rencana Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump untuk mendorong seluruh negara anggota NATO memblokir impor minyak dari Rusia. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team