Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera Rusia (unsplash.com/sampowl)

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Parlemen Rusia Vyacheslav Volodin, pada Jumat (7/3/2025), mengecam pengiriman bantuan ke Ukraina dari hasil aset sitaan milik Rusia di Inggris. Menurutnya, Inggris harus mengganti semua aset Rusia yang disumbangkan ke Ukraina. 

Pekan lalu, Perdana Menteri (PM) Keir Starmer mengaku akan mendukung upaya perdamaian di Ukraina. Namun, ia menyebut bahwa perdamaian tidak boleh menguntungkan negara agresor dan harus berpihak pada Ukraina. 

1. Sebut Inggris melanggar hukum internasional

Volodin mengatakan bahwa pengiriman bantuan ke Ukraina dari dana hasil pembekuan aset Rusia di Inggris adalah pelanggaran hukum internasional. 

"Mereka tidak akan mengembalikan kepada Rusia apa yang sudah berikan begitu saja, sama seperti bagaimana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memutar dan mengembalikan kebijakan ceroboh pemerintah AS sebelumnya soal Ukraina," terangnya, dilansir Tass

Ia menyebut bahwa aksi ini akan merusak kepercayaan dunia terhadap sistem keuangan Inggris. Tindakan ini sudah melanggar prinsip properti yang tidak dapat diingkari dan menjadi sistem keuangan global. 

Volodin menambahkan, Moskow memiliki semua alasan untuk merespons tindakan semacam ini dan merampas properti Inggris yang terletak di dalam teritori Rusia. 

2. Ukraina terima bantuan sebesar Rp16,3 triliun dari Inggris

Editorial Team

EditorBrahm

Tonton lebih seru di