Jakarta, IDN Times - Sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam, merilis video yang menunjukkan seorang sandera Israel-Amerika yang masih hidup pada Sabtu (12/4/2025). Pria tersebut diidentifikasi sebagai Edan Alexander, seorang anggota unit infanteri elite yang bertugas di perbatasan Jalur Gaza saat serangan 7 Oktober 2023.
Dalam video yang berdurasi lebih dari 3 menit itu, Alexander mengkritik pemerintah Israel karena gagal menjamin pembebasan para sandera. Ia juga mengecam Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang menurutnya terpengaruh oleh kebohongan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sehingga memperpanjang krisis sandera.
"Presiden Trump, saya yakin Anda akan berhasil mengeluarkan saya dari sini hidup-hidup. Mengapa Anda tertipu oleh kebohongan Netanyahu? Katakan alasannya? Mengapa saya di sini, mengalami mimpi buruk setiap malam?" katanya, seraya menuduh semua pihak, termasuk pemerintah Israel dan AS, telah berbohong dan mengingkari janji terkait upaya pembebasannya.
Pria yang kini berusia 21 tahun itu mengaku ingin segera pulang dengan selamat untuk merayakan Paskah Yahudi, yang dimulai pada Sabtu.